Tiga Belas Tahun yang Lalu
http://www.folksdaily.com/happy-birthday-cupcakes |
Suara
tangismu memekik malam yang hening
Wajahnya
tak mampu sembunyikan aliran bening
Gurat
lelahnya seakan hilang sekejap
Melihat
senyummu indah mengecap
**
Ratusan jejak telah kau tapaki
Merangkai beribu mimpi juga imaji
Mencoba genggam erat realita
Membuka tirai cakrawala
Adikku sayang,
Bukanlah aku yang menjadikanmu setegar karang
Namun terkadang,
Hidup memaksamu bak gemintang
Terus benderang
Walau hatimu kerontang
Walau langkah kaki bagai ditepi jurang
Walau berbagai macam ujian coba menghadang
Pasrahkan segala, panjatkan doa berdentang
Kelak kau kan temukan gemilang
Tiga belas tahun berlalu
Guratkan rindu
Bertemankan syahdu
Bahwa hidup tak selalu semanis madu
Hanya kepada-Nya segala doa tertuju
Semoga tercapai segala cita dan cintamu
Semoga terpuji segala lakumu
Segala pinta hendak meramu
Memelukmu penuh haru
Tiga belas tahun yang lalu, dari rahim ibuku, kau
dilahirkan. Pada tengah malam, suara tangismu pecahkan sunyi. Aku tak ingin
melihatmu, aku takut. Pada saat itu aku hanyalah bocah kecil yang tak ingin
berbagi, berbagi kasih sayang ibu dan bapak. Sehari, dua hari, tiga hari,
kemudian aku memberanikan diri, melihat wajah mungilmu, melihat wajah teduhmu
yang membuat seluruh egoku luruh. Terkadang aku ikut tersenyum bila melihatmu
tersenyum. Terkadang aku ikut tertawa bila melihatmu tertawa. Dan terkadang air
mataku pun menetes bila melihatmu menangis. Adikku, tak terasa, tiga belas
tahun berlalu. Dua puluh dua bulan hidup tanpa seorang ibu pastilah begitu
berat ya untukmu? Tenang ya, ada aku yang begitu menyayangimu, ada aku yang
akan mengerahkan segenap tenagaku untukmu. Walau aku pasti tak sesempurna ibu.
Selamat Ulang Tahun Adikku.
23 September 2014
Komentar
Posting Komentar