Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2016

Awas Ada Zombie!

Gambar
terkepunglah kami dari wabah yang mengerikan ribuan manusia bertabur di sepanjang jalan bagai diri sungguh frustasi mereka tak ragu lagi sesama manusia saling makan tak kenal musuh, tak kenal kawan satu persatu berubah menjadi zombie

Tersesat

Gambar
apa yang akan kau lakukan bila mendapati keluargamu terancam bahaya? apakah kau siap pertaruhkan nyawamu? kami datang di negara yang asing suatu ketika di negara yang asing pemberontakan tiba-tiba menghadang kekerasan terjadi teriakan melengking korban berjatuhan banyak nyawa melayang darah seakan tak berharga

Perahu Terakhir

Gambar
barangkali kau serupa perahu bahkan satu-satunya perahu yang mampu berlabuh di kedalaman hatiku aku tahu kau pun tahu kita saling tahu bahwa kita tak mungkin bersama

Bolehkah Aku Pinjam Kantong Ajaibmu?

Gambar
aku ingin begini aku ingin begitu  ingin ini ingin itu banyak sekali kau ini mahluk macam apa? kau bilang, kau robot kucing? tapi mengapa kau lebih mirip musang? aku tertawa dan kau selalu marah saat aku katakan itu

Hai, Kamu!

Gambar
Kau percaya? Bahwa cinta tak butuh sebuah nama? Siapa namamu? Sudah kubilang,  cinta tak butuh itu Cinta hanya butuh bersama Agar terbiasa Tak perlu menunggu lama Bahkan cinta bisa jatuh terlalu dalam

Kamu Cuma Mantan

Gambar
"Kita putus." Waktu itu kita tengah duduk berdua di sebuah kafe. Malam yang cerah, langit pun tak menumpahkan air walau hanya setetes, tapi kata-katamu bagai petir yang menyambar. "Apa? Salah aku apa, Sherly?" "Kamu nggak salah apa-apa. Cukup lupain aku aja."

Bila Aku Tua Nanti

Gambar
Pijar malam semakin meredup, jangkrik bernyanyi, seiring jarum jam yang menunjukkan waktu tidur telah tiba. Duta yang melihat istrinya sedari tadi hanya terdiam di samping jendela, mengurungkan niatnya untuk merebahkan tubuh di tempat tidur. “Del, kamu kenapa kok belum tidur? Belum ngantuk?” “Nggak apa-apa Mas, Adel cuma lagi kepikiran sesuatu.” Wajah Adel seakan tenggelam dalam keraguan. “Apa? Ngomong aja, Del.”

Kenangan si Mbok

Gambar
Pukul tiga pagi, si Mbok sudah terbangun, bahkan tengah sibuk menyiapkan segala perlengkapan yang harus dibawa ke pasar, tas jinjing, beberapa lembar karung, dompet yang rata-rata berisi uang receh, juga jaket yang digunakan untuk menghangatkan tubuhnya dari gerimis yang beberapa hari ini sering turun pada tengah malam.

Kapan Putus?

Gambar
“Kenapa? Berantem lagi? Putus lagi?” Reno bertanya pada gadis yang tiba-tiba saja duduk dan menangis di hadapannya. Yang ditanya hanya mengangguk kemudian meneruskan tangisannya lagi, bahkan lebih keras dari sebelumnya. “ Udah jangan nangis , kan udah gue bilang Dery nggak cocok sama lo .” Ucap Reno sambil mengusap bahu Irna. “Tapi gue terlanjur cinta sama Dery.” “Cinta tapi nyakitin ! Nggak bosen kayak gitu terus ?!!” Sejurus kemudian Reno melangkah menuju kelas. Kelas yang letaknya persis di samping kelas Irna dan Dery. “Reno jangan tinggalin gue dong, gue masih pengen curhaaaaattt ..!”

Karena Kamulah Alasanku

Gambar
Minggu depan Gigih akan bertunangan dengan Cindy. Pertunangan? Bukankah itu seharusnya jadi kabar bahagia bagi siapa saja yang mendengarnya? Tapi berbeda denganku yang justru menganggap itu adalah kabar buruk! Aku baik-baik saja . Bisik Nana pada hatinya. Gadis lugu berambut panjang itu harus menerima kenyataan, bahwa Gigih–lelaki yang telah menjalin hubungan dengannya selama tiga tahun–harus bertunangan dengan perempuan lain. Bahkan sebelumnya Gigih pernah berulang kali menyakitinya. Selingkuh . Jangan, jangan pernah sebut kata-kata itu di depan Nana, karena ia begitu takut, Gigih pernah berkali-kali mengulanginya. Sementara Nana? Hanya bisa menelan kegetiran, dan menerima semua, “ semua yang telah menjadi takdir Tuhan” , begitu Gigih bilang. Namun pada kenyataannya, Gigih selalu kembali mendapatkan hati Nana. Bodoh? Cinta kadang memang begitu.

Zahrana

Gambar
Zahrana gadis jelita prestasi memesona akhlak pun terjaga usiamu tak lagi belia namun jodoh tak kunjung ada ayah bunda bertanya kapan akan tiba? waktu hari bahagia? untuk anak semata wayangnya? mencari pendamping penyejuk jiwa menemani hingga akhir dunia

Surat untuk Senja, Surat untuk Kamu

Gambar
Kau ingat senja itu? Senja yang mempertemukan kita? Di senja yang datang malu-malu, kita bertemu Aku memandangmu yang larut dalam kertas kanvasmu Aku mencoba menyapamu Kau hanya tersenyum lalu mengalihkan kembali pandanganmu Masih pada obyek yang sama :selembar kanvas dengan lukisan senja di dalamnya

Merasakan Sensasi Thai Street Food ala Thai Alley

Gambar
(Dok. Rahab Ganendra) Kuliner Thailand, beberapa tahun belakangan ini mulai mewabah di Indonesia, banyak pecinta kuliner yang memburu makanan-makanan yang berasal dari negeri gajah putih ini, mungkin karena dari segi rasa yang tak jauh berbeda dari kuliner Indonesia yang juga berani ‘bermain rempah’ dalam menyajikan suatu masakan, membuat kuliner Thailand tak kehilangan penggemar setianya. Awalnya saya sempat bertanya-tanya “apakah masakan Thailand cocok dengan lidah saya?” Dan Sabtu lalu, semuanya terjawab, saya beserta peserta Gerebek KPK lainnya siap ‘mengeksekusi’ kuliner khas Thailand yang telah berdiri sejak tahun 2012 itu. Terinspirasi dari Thai Food Street atau makanan yang dijajakan di pinggir jalan, Thai Alley lahir dengan mengusung tema casual. Desain interior restonya pun tak jauh-jauh dengan konsep ‘pinggir jalan’, memang sengaja dibuat seperti itu, meja dan kursi kayu berwarna cokelat tua, kabel-kabel berseliweran di atap, ada pula tiang-tiang agar kesan st

Sesaat Berlalu

Gambar
Pernikahan kami menginjak bulan yang ke delapan, namun entah mengapa hatiku sedikitpun belum tertuju padamu. Dari awal aku sudah katakan, aku benci perjodohan ini, karena aku punya pilihan sendiri, dan dia kini terkatung-katung karena cintanya–aku–telah pergi meninggalkannya. Tak banyak hari yang kulewatkan bersamamu. Sepulang kerja aku lebih memilih menghabiskan waktuku bersama teman-teman hingga pulang larut malam, ketika kau sudah tertidur di meja makan, dengan berbagai menu kesukaanku. Kamu, ya kamu yang tak pernah lelah mencurahkan cintamu untukku, suamimu.

Aku Hanya Selembar Daun yang Jatuh

Gambar
Kau tahu? Betapa bahagianya aku ketika sebuah cincin melingkar di jari manisku, kau yang memakaikannya, enam bulan yang lalu. Setelahnya kita merangkai cerita demi cerita untuk masa depan. Semuanya indah, tak sedikitpun aku meragu padamu. Tapi itu dulu, ketika kau belum mengenal Yasmin, yang tak lain adalah teman kantormu sendiri. Tak sedikit lelaki yang ingin memiliki hatinya, bersusah payah, bahkan jatuh bangun hanya untuk bisa mendekatinya. Sementara kau hanya perlu berdiam diri, tanpa harus melakukan sesuatu apapun, maka seluruh hatinya akan jadi milikmu.