Zahrana


Zahrana
gadis jelita
prestasi memesona
akhlak pun terjaga
usiamu tak lagi belia
namun jodoh tak kunjung ada

ayah bunda bertanya
kapan akan tiba?
waktu hari bahagia?
untuk anak semata wayangnya?
mencari pendamping penyejuk jiwa
menemani hingga akhir dunia


bukan piagam, bukan harta
bukan puji dan puja
ayah bunda tak butuh semua

cinta tak sebatas asa
usaha dan doa berbuah nyata
ada seorang lelaki sederhana
datang melamar Zahrana
waktu jangan dibuang sia-sia
pernikahan dilaksanakan segera

tapi takdir Allah berbeda
sang lelaki meregang nyawa
ketika esok merupakan hari bahagia
Zahrana terluka
bahkan lukanya semakin menganga
ketika sang ayah juga pergi untuk selamanya

jalan berliku menyapa
duka seakan meraja
jodoh tak kunjung tiba
merana
hatinya semakin hampa

hingga akhirnya
datang lelaki muda
yang tak lain adalah mahasiswanya
Zahrana meragu, seakan tak percaya
panjatkan doa
meminta petunjuk Sang Maha Kuasa

Dan mungkin inilah rahasia-Nya
tibalah hari istimewa
mengucap ikrar saling setia
Zahrana temukan jodohnya
dengan jalan yang tak pernah ia duga

bahagialah mereka
dengan kesucian yang telah dijaga

**

Minggu Kedua – Terinspirasi Novel “Cinta Suci Zahrana”
Karya : Habbiburahman El Shirazy

Sinopsis:
Berkisah tentang seorang perempuan cantik yang berambisius dalam hal pendidikan, yang juga berprofesi sebagai seorang Dosen, Zahrana. Prestasinya telah mencapai skala internasional.  Di usianya yang ke 33 tahun, dan belum juga menikah membuat kedua orang tuanya khawatir dan mendesak Zahrana untuk segera menikah.

Pada suatu hari Zahrana dikenalkan dengan lelaki sholeh penjual kerupuk bernama Rahmad. Tanpa membuang-buang waktu mereka memutuskan untuk segera menikah, namun tragisnya, Rahmad justru meninggal di saat akad nikah sudah di depan mata. Bukan hanya itu, Ayah Zahrana pun wafat karena sakit jantung yang diderita. Hari berganti hari Zahrana hidup dalam keterpurukan, hingga akhirnya ada seorang lelaki muda datang melamarnya, betapa terkejutnya Zahrana karena yang datang melamarnya adalah mahasiswanya sendiri.


Pertama kali dipublikasikan di : Kompasiana

Ilustrasi Gambar

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nostalgia pada Sebungkus Es Mambo

Kumpulan Fiksi Kilat (6 Kata)