Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2016

Kau Tahu, Apa itu Cinta?

Gambar
Apa yang harus aku katakan? Sementara cinta yang aku punya baru saja aku gadaikan. Seseorang sempat masuk dan mengambil hatiku, ia lantas pergi begitu saja. Aku kehilangan hati? Iya, kurang lebih begitu. Bahkan tak hanya itu, pikiran serta ingatanku juga mendadak hilang entah ke mana. Aku sudah berusaha mencarinya namun jejaknya tak berbekas.

(Bila) Jodohku Bukan Kamu

Gambar
"Kapan kau akan mengenalkan aku pada orang tuamu?" Dio terdiam, seperti enggan menjawab. "Menunggu lagi.. Aku benci itu. Aku butuh kepastian." Keluh Sandra dengan raut kecewa. Dio menghela napas. Seperti sedang menyiapkan jawaban untuk Sandra, kekasih yang telah dipacarinya diam-diam selama tiga tahun.  "Mungkin terdengar lucu, tapi Ibu berharap Kak Taufanlah yang menikah terlebih dahulu." Kemudian suara Dio terdengar, parau.  Sandra terdiam beberapa saat, kemudian segera menutup pembicaraannya dengan Dio yang kini tinggal di kota lain. 

Dua Gelas Air Mata dalam Satu Liter Beras

Gambar
Kemarin, sesuap nasi belum masuk ke dalam perutmu Pagi ini, masih sama Belum ada satu butir nasi pun yang berkunjung mengisi lambung Tubuh mungilmu lunglai Mengaduh Tanganmu erat menggenggam perut Perutmu yang mulai berontak

Pada Saat Gerimis

Gambar
aku melihat gerimis menuang tangis pada jalanan yang bengis aku melihat gerimis dan beberapa tusuk sate yang berbaris sang pembeli tampak duduk meringis tak sabar menanti matangnya sate si hitam manis

Perempuan Renta Pencumbu Pagi

Gambar
Ada tubuh renta yang tak lelah menyusuri  J alanan terjal yang tak luput dilalui  Mencumbui pagi Mengingkari sesaat mimpi Menjemput impian yang tak pasti Impian yang tak juga lelah tuk bermimpi

Dalam Sebungkus Pecel

Gambar
Kala itu senja samar-samar telah datang Mengajak yang lelah kembali ke peraduan Mengistirahatkan raga dari segala aktivitas Tapi, tidak dengan wanita yang duduk termenung itu Ada harap dalam sebuah bakul yang sedari tadi hanya diam  Persis seperti pemiliknya Diam dalam pandangan menerawang jauh Wanita dengan raut lelah namun tak pernah putus berjuang

Menggenggam Hina

Gambar
bau! kotor! menjijikan! hei, tunggu dulu! siapa yang kau caci? bukankah semua manusia sama? sama derajatnya di hadapan Tuhan? berkacalah barang sejenak sudah bersihkah dirimu?

[Fiksi RKJ] Sudah Terlalu Lama Sendiri

Gambar
Sudah terlalu lama sendiri Sudah terlalu lama aku asyik sendiri Lama tak ada yang menemani rasanya Postur tubuhku tak tinggi, hanya sekitar 150 cm, kulitku hitam gelap, wajahku pun tak rupawan, tak seperti lelaki impian kebanyakan wanita. Tapi aku punya cinta, walau orang lain mengatakan yang sebaliknya. “Dasar jomblo, nggak laku-laku .” Begitu mereka mencibirku.

Pada Pesta Pernikahan

Gambar
Dekorasi nan indah, beberapa orang berkebaya dan berkemeja batik tampak mondar-mandir memastikan semuanya berjalan sesuai dengan rencana. Seluruh tamu undangan mengulas senyum. Hari bahagia yang telah ditunggu-tunggu akhirnya datang juga.

[Fiksi RKJ] Duh!

Gambar
“ Emang kamu udah putusin pacar kamu itu? Siapa namanya?” “Dita..” Ucapmu merendahkan suara. “Iya, tenang aja , aku bakal putusin dia, terus, kita bisa langsung jadian kan?” Lanjutmu. “Tergantung..” Keningmu berkerut, lalu bertanya padaku “tergantung gimana ?” Aku menutup mulutku yang tak dapat menahan tawa, aku tertawa lebar. Raut tegang di wajahmu mulai memudar, dan selanjutnya ikut tertawa bersamaku.

Dilema Penjual Pulsa

Gambar
Papa minta pulsa Untuk telepon klien katanya Mama minta pulsa Untuk chat grup arisan katanya

Selepas Hujan Reda

Gambar
Selepas hujan reda Aku mencoba mencari warna Yang tersembunyi di balik mega Namaku Rani, ini ceritaku. Usiaku enam tahun pada saat itu. Duduk di bangku kelas 1 SD adalah hal baru yang pastinya membahagiakan bagi kebanyakan anak kecil seusiaku. Bertemu dengan teman baru, guru yang menyenangkan, diantarkan oleh kedua orang tua, oh tapi untuk hal yang terakhir itu aku tak merasakannya. Ibuku mengalami kecelakaan saat aku baru saja merasakan cerianya masa SD. Ya, baru dua minggu. Kaki ibu tak bisa lagi berjalan semenjak itu. Ibu sudah tak bisa lagi bekerja sebagai buruh cuci. Sementara ayah, ah sepertinya aku tak ingin menyebutnya lagi sebagai ayah, ia mungkin lebih pantas aku panggil dengan sebutan, lelaki bajingan?