Dalam Sebungkus Pecel


Kala itu senja samar-samar telah datang
Mengajak yang lelah kembali ke peraduan
Mengistirahatkan raga dari segala aktivitas
Tapi, tidak dengan wanita yang duduk termenung itu
Ada harap dalam sebuah bakul yang sedari tadi hanya diam 
Persis seperti pemiliknya
Diam dalam pandangan menerawang jauh
Wanita dengan raut lelah namun tak pernah putus berjuang

"Berikan aku satu bungkus pecel, Bu."

Terkejut, wajahnya mendongak ke atas
Melempar senyum
Kemudian dengan cekatan meracik satu porsi pecel

"Biar kutambahkan satu porsi lagi."

"Jangan Bu!" Aku mencegahnya.

"Tak apa, asal daganganku habis."

Coba lihat!
Betapa malunya aku
Dalam ke-papa-annya ia masih sanggup berbagi
Masih pula meracik senyumnya kepada pembeli
Karena pada hakikatnya, bahagia menurutnya 
Adalah ketika membuat orang lain tersenyum
Walau mungkin dalam hidupnya penuh nestapa


Ilustrasi gambar : dokumentasi pribadi

Komentar

  1. Mbok sini bu pecelnya, tak'boronge...
    *penyuka pecel tapi males masaknya*

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ah nggak yakin tante males bikin pecel? kalo saya sih emang suka makannya, bikinnya sih kalo lagi mau aja =D

      Hapus
  2. Inspiratif mbak, bahagia itu saat melihat orang tersenyum karena perbuatan kita :-)

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nostalgia pada Sebungkus Es Mambo

Kumpulan Fiksi Kilat (6 Kata)