Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2015

[FF200] Surat yang Telah Terbaca Tuhan

Gambar
Sudah belasan tahun menikah, kami belum juga dikaruniai seorang anak. Entah mengapa Tuhan belum juga mengabulkan keinginan kami, mungkin Tuhan belum membaca isi suratku. Malam ini, aku berkirim surat yang kesekian kalinya pada Tuhan, aku melakukannya  setiap menjelang tidur. "Semoga kali ini Tuhan membaca suratku." Harapku sambil meletakkan sepucuk surat tersebut di atas meja.

Lelaki Tua Itu

Gambar
Ini adalah sebuah cerita tentang lelaki tua.. Lelaki tua itu.. Katanya hidupnya paling merana Tak ada lagi teman hidup Tak ada lagi yang mau peduli Hidup seorang diri : sunyi

[FF100] Anak Singkong

Gambar
Aaaaaaa..nak singkoooooong.. Aaaaaa..nak singkooooong..!! Bocah-bocah menyoraki. Budi tertunduk, menyimpan sedih. “Mak, kenapa mereka sebut aku anak singkong?”

[FF150] Revalina Tanpa S. Temat

Gambar
Pada sebuah jalan, siang itu Aku bertemu denganmu Berbaju merah jambu Menggenggam sebuah buku Kau tampak malu-malu Aku memanggilmu Dan kau makin tersipu Ingin mendekat padamu Tapi aku ragu Wahai nona, siapakah namamu?

[FF150] Aku Mila, Kekasih Doni

Gambar
Aku Mila, kekasih Doni, sebentar lagi kami akan menikah. Betapa bahagianya aku. Kemarin aku datang ke Taman Arjuna yang terletak di tengah kota, tempat dimana aku dan Doni terbiasa menghabiskan malam berdua. Pukul delapan malam seharusnya menjadi jadwal pertemuanku dengannya, tapi sudah dua jam aku menunggu, Doni tak juga datang.

[FF200] Teddy Bear untuk Sylva

Gambar
Sudah tiga tahun kami berpacaran tanpa sekalipun bertatap muka. Ya, sekalipun kami belum pernah bertemu. Entahlah apa yang membuat kami nyaman dengan keadaan ini. Padahal, boleh dibilang jarak kami cukup dekat, antara Jakarta-Cirebon.

[FF100] Kita Putus!

Gambar
Percakapan sepasang kekasih.. PING!!!  Beb, nanti sore jemput aku ya. Aku tunggu, jangan sampe telat. Aku lagi dandan, Beb. Kamu langsung masuk aja.

[FF100] Balonku

Gambar
Balonku ada lima Rupa-rupa warnanya   Hijau, kuning, kelabu   Merah muda dan biru… Suasana riuh tak terelakkan. Acara ulang tahun anaknya yang pertama sengaja Rinta persiapkan secara spesial. Tak hanya keluarga, sanak saudara, dan kerabat, para sahabat juga turut hadir memeriahkan acara tersebut.

Cukup Satu Kata

Gambar
Pada kenyataannya aku tak pernah bisa benar-benar mencintai orang lain. ** Mungkin hanya aku yang tahu persis tentang perasaan ini, perasaan padamu tentunya. Ah, andai kau tahu, Rendra. Sedikitpun aku tak pernah mencintai orang lain dan pada kenyataannya aku tak pernah bisa benar-benar mencintai orang lain. Kamu ingat, ketika kita masih duduk di bangku sekolah? Kita seringkali melakukan segala sesuatu bersama, berangkat dan pulang bersama. Banyak yang mengira kita adalah sepasang anak kembar, namun kenyataannya kita hanya sahabat. Dan yang lebih membuatku sesak, hingga kini, setelah sebelas tahun berlalu kau tetap menganggapku sebagai sahabat! Rendra, tidakkah kau merasa bahwa aku menganggapmu lebih dari sekedar itu?