Sepasang Nama pada Sebuah Undangan
http://2.bp.blogspot.com |
Hari ini kekasihku akan datang bersama keluarganya
untuk melamar, kami telah berpacaran semenjak bangku kuliah – lima tahun lalu,
bukan waktu yang singkat? Memang. Aku bersolek – tak seperti biasanya. Mataku
bersinar, pipiku merona, bibirku merah jambu. Kakak kembaranku Fina tersenyum
tak kalah manisnya.
“Kau terlihat begitu cantik, Fani..” ujar Kak Fina
seraya merapihkan kebayaku.
H-7 Resepsi Pernikahan
Aku tak dapat hentikan, tangisanku meledak, aku
menangis tersedu-sedu tatkala melihat undangan pernikahan elegan berbalut warna
pink-silver yang tergeletak di meja tamu.
— -oOo- —
UNDANGAN PERNIKAHAN
Fina Widyatama
dengan
Radit Pramudya
— -oOo- —
Dan yang tertera bukanlah namaku. Kak Fina tersenyum
lebar, merasa puas telah bersanding dengan Radit di pelaminan.
Air
mataku tumpah.
Aku mengalah.
Aku menyerah
Aku lari dari rumah.
Dengan luka hati bernanah.
Dengan tangis bersimbah darah
Sudahi
segala sumpah serapah.
Aku
memang sampah
11 Agustus 2014
Komentar
Posting Komentar