Bintang Kejora


Ketika malam tiba, kita terbiasa memandang langit, melihat apakah rembulan dan barisan gemintang tersenyum atau tengah diliputi mendung. Seakan bertanya, setujukah mereka pada kisah kita?

Kita saling tahu, bahwa jarak tak selalu menyatukan kita. Seringkali kita terpisah – sementara. Namun, walau begitu, radar kita begitu kuat. Aku dan kamu seakan begitu dekat, seperti itu kan?


Saat malam makin larut, ada kalanya aku ingin melihatmu terlelap, memeluk rinduku yang kemudian menjelma menjadi mimpi terindah.

Bila perlu, jadikan saja aku selimut dalam tidurmu, karena aku tak ingin sehelai saja kulitmu merasa kedinginan.

-2011-
**

Rara tengah menulis beberapa bait puisi ketika smartphonenya berdering. Telepon dari kekasihnya. Segera Rara mengangkat dan berbicara.

“Aku ingin melihat bintang.” Ucap Rara.

“Bukit bintang?”

“Dimana saja, asalkan melihat bintang, bersamamu.”

“Iya, akan aku penuhi bila aku pulang nanti, sabar ya.”

Dan pembicaraan pun berlanjut seperti biasanya. Membicarakan tentang hal-hal yang tidak begitu penting misalnya. Tunggu, jangan menganggap hal-hal tak penting adalah buang-buang waktu. Bagi sepasang kekasih yang jarang bertemu, hal tersebut adalah hal yang begitu menarik. Mencairkan suasana? Menambah keakraban diantara jarak yang begitu jauh? Mungkin. Dan kerinduan seperti semakin beranak pinak. Memadati segala ruang yang ada di hati Rara.

“Aku rindu kamu, Bi.” Ucap Rara, lirih.

Tujuh hari lagi – tepat di hari ketika mereka mulai merajut cinta. Kekasih Rara berjanji akan datang menemuinya. Mengajaknya ke Bukit Bintang, tempat faforit mereka berdua. Tentunya Rara begitu bahagia. Ia tengah menyiapkan kejutan berupa cupcakes bertuliskan nama serta tanggal jadian mereka.

**

Bukit Bintang, 2015

Rara memandang langit, awan mendung berarak menutupi bulan juga bintang yang tengah tersenyum.

“Persis. Langitpun tak menyetujui kisah kita. Sudah tahun keempat, aku memandang langit sendiri. Tanpamu ada disampingku.” Gumam Rara dalam hati.

Empat tahun lalu, sebuah kejadian yang memilukan menimpa kekasih Rara. Ia mengalami kecelakaan dan nyawanya tak dapat tertolong lagi. Dan yang tersisa hanyalah beberapa cupcakes cantik, juga sebuah kartu yang berisi puisi, dibawahnya tertera dua nama berikut ucapan :

 

Happy Anniversary
Bintang Wiryawan dan Kejora Thenaya

**

Pergilah sayang
Lekas jemput mimpi terindahmu
Jangan lupa bawa segenggam rinduku
Untuk temanimu disana, di dalam tenang

Aku akan tetap disini
Menanti pagi
Walau tanpamu
Walau tanpa cahayamu

Untuk Bintang
Dari Kejora

**

Ilustrasi : Bintang Kejora dan Cupcakes
12 Januari 2015


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nostalgia pada Sebungkus Es Mambo

Kumpulan Fiksi Kilat (6 Kata)