Sajian Cinta 'Sego Gudangan'
(1)
Pagi masih
diselimuti hawa yang berembun
Langkah kaki
hanya ikuti arah yang menuntun
Hingga akhirnya
langkahku terhenti pada sebuah dusun
Ada sebuah
papan bertuliskan “Sego Gudangan Mbah Tun”
Mbah Tun,
wanita senja yang aku kenal penuh santun
: Dari kejauhan
Tampak beberapa
orang berjejal tak beraturan
(2)
Ada barisan
sayur cantik kehijau-hijauan
Parutan kelapa
dan bubuk kedelai sebagai taburan
Aku menyebutnya
sego gudang atau sego gudangan
Kuliner khas
Klaten nan menawan
Banyak pula
tersedia aneka gorengan
Tahu goreng,
tempe mendoan hingga bakwan
: Perutku
keroncongan
Tak sabar ingin
nikmati sego gudangan
(3)
Aku
memperhatikannya – nenek renta
Jemarinya
terlihat semakin keriput
Wajahnya
pancarkan tiada henti – sebuah tawa
Aku tahu, lelah
memburunya, namun tekadnya tak pernah surut
: Aku terpaku
Sekaligus
terharu
(4)
Mbah, ini
cucumu telah kembali pulang
Bawakan
segudang mimpi yang telah lama kau jelang
Mbah Tun,
hatimu setegar karang
Walau pagimu
kini kian merangkak petang
: Aku rindu
pelukan hangatmu
Aku rindu sego
gudang buatanmu
Sajian cintamu
– untukku
Catatan : Sego
Gudangan adalah nasi yang dicampurkan dengan aneka sayuran diberi bumbu parutan
kelapa, taburan bubuk kedelai pedas, kremesan tempe atau bisa juga disiram
dengan sambal lethok (tahu yang diberi kuah santan yang dicampur tempe bosok)
biasanya dibungkus menggunakan daun jati atau daun pisang. Sego Gudangan
merupakan salah satu kuliner khas Klaten, Jawa Tengah
6 Juni 2014
Komentar
Posting Komentar