Kedai Dimsum Cinta
http://3.bp.blogspot.com/ |
Aku biasa
menghabiskan waktuku bersama Zhafran - pacarku, di Kedai Dimsum yang terletak
tak jauh dari rumahku dan rumah Zhafran, setelah menjadi pelanggan tetap, aku
menyebut Kedai tersebut dengan Kedai Dimsum Cinta. Kedai yang telah membuatku
jatuh cinta, dan selalu ingin kembali kesana – entah mengapa.
**
Semenjak Zhafran memutuskan untuk kuliah di luar kota,
pertemuan kami menjadi amat jarang. Ia baru kembali pulang sekitar sekali atau
dua kali dalam sebulan. Aku kesepian.
Beberapa bulan kemudian..
Ada hal penting yang aku ingin sampaikan kepada Zhafran.
Zhafran harus tahu ini. Aku mengajaknya ke tempat biasa “Kedai Dimsum Ramai
Rasanya”, dan aku biasa menyebutnya dengan sebutan “Kedai Dimsum Cinta”.
Zhafran harus
tahu tentang semua ini!
Aku memperkenalkan Zhafran dengan seseorang bernama
Radit, yang tak lain adalah pemilik Kedai Dimsum tersebut. Siapa yang tak kagum
dengannya? Usia muda. Sukses dengan bisnis dimsumnya. Dan tentu saja ada yang
lebih penting dari itu semua, hatinya yang telah memikat hatiku.
“Perkenalkan, saya Radit Pramudya, pemilik Kedai
Dimsum ini sekaligus tunangan Fani.”
Zhafran terdiam. Tak membalas. Mendadak suasana
hening.
Aku – Fani
Widyatama
Cerita terkait : Sepasang Nama pada Sebuah Undangan
22 Agustus 2014
Komentar
Posting Komentar