Mengenang Duka Aceh
Satu dekade yang lalu
Laut biru mendadak mengamuk
Ombaknya tak kenal ampun menggulung
Manusia-manusia berlari penuh ketakutan
Anak kecil, belia, dewasa hingga lansia
Jerit tangis menjadi hal lumrah
Si kecil lepas dari genggaman orangtuanya
Pepohonan serta bangunan-bangunan kokoh hancur
Hanyut dalam air bah yang berwarna coklat pekat
Di dalamnya, mayat-mayat mengambang
Bagai serpihan yang terserak
Seketika si kecil mendadak yatim piatu
Banyak pula orangtua yang kehilangan sang buah
hati
Dua puluh enam Desember menjadi hari yang penuh
tangis
Tsunami luluh lantahkan segalanya
Tak hanya Aceh, bahkan Indonesia dan dunia pun
turut berduka
Tuhan, kiranya Kau ampuni kejadian yang telah
lalu
Banyak keluarga yang akhirnya bertemu penuh haru
Semua yang terjadi adalah atas kehendakMu
Melalui tanganMu
Satu dekade berlalu
Tuhan, jadikan Aceh senantiasa damai selalu
26 Desember 2014
Komentar
Posting Komentar