Suatu Siang di Hari Jumat
/1/
Pada suatu saat
Siang di hari Jumat
Aku sedang makan gulai ketupat
Minum segelas teh hangat
Juga sebatang cokelat
Oh, rasanya sungguh nikmat
Hidup bagai konglomerat
Yang berdarah ningrat
Tiada pernah melarat.
/2/
Langit terlihat sangat pekat
Sepertinya akan turun hujan lebat
Ku lihat jam bergambar pesawat
Pukul dua belas tepat
Aku tercekat!
Aku terlambat!
Datang sholat jumat
Bergegas cepat
Menuju masjid terdekat
Semoga saja belum terlewat
/3/
Lariku sungguh hebat
Hingga mampu kalahkan si roda empat
Degup jantung berdetak kuat
Keringat menetes sebesar jerawat.
Lalu dari arah barat
Meluncur sepeda dengan cepat
Oh, gawat!
Brak!! Tertabrak! Merapat!
Wajahku pun mulai memucat
Memerah bagai buah tomat
Untung masih selamat
Tidak sampai Unit Gawat Darurat
/4/
Ternyata si pengendara sepeda lipat
Adalah abege bergigi kawat
Tengah pasang aksi dan mengumpat
Bersiap keluarkan jurus-jurus pencak silat.
Hati teriris, batin tersayat
Oh, itu sungguh lebay sangat.
Terucap maaf dan isyarat
Ulurkan tangan lalu berjabat
Berakhirlah cerita dengan hormat
Cukup sekian ya, sudah tamat.
Sumber Seluruh Ilustrasi : www.nyunyu.com
26 Desember 2014
puisi karya sahabatku
BalasHapusselalu lucu
plus gambar lucu
dan menyunyu
huhuhu
Mas Ryan, wuiihh langsung tumpengan deh aku dibilang sahabat sama master fiksi *loncat kegirangan* *salah pokus* :D
Hapusdari "pada suatu saat..." sampai "tamat"
BalasHapusrimanya apikk. Hehehe
Nice poetry
Pak Pical,
Hapusterimakasih sangat
sudah sempat
berkunjung dengan cepat
salam hormat :D