Baju Baru Koko

http://t4fsir.files.wordpress.com/2011/05/harapan-seorang-anak.jpg
https://t4fsir.files.wordpress.com

Akhirnya baju baru Koko terpakai juga, ia pergi dengan tenang.

**

“Mak, aku mau beli baju baru, boleh nggak?”

“Emak lagi nggak punya duit Nak.”

“Emak nggak usah khawatir, aku udah ngumpulin duit kok, Emak tinggal nambahin sisanya aja.”

“Tapi buat apa Nak? Tumben kamu minta dibeliin baju baru?”

“Aku pengen pake baju baru pas aku ulang tahun Mak.”

“Jangan kebanyakan gaya kamu, emang ulang tahunmu mau dirayain? Emak nggak punya duit Nak.”

“Nggak Mak, tenang aja, aku cuma pengen pake baju itu di ulang tahun yang ke sepuluh.”


“Ya udah, kapan kamu mau beli? Biar Emak antar kamu ke pasar”

“Besok siang ya Mak? Mumpung besok hari minggu.”

“Beres bos..!! He..he..he” Jawab Emak sambil mempraktekkan sikap hormat.

Mata Koko beralih pada wajah Emaknya yang sedang memasak nasi. Wajahnya tampak kuyu. Keringat tak henti-hentinya menetes. Kepulan asap berbaris memenuhi dapur yang masih berlantaikan tanah itu. Menu mewah hari ini adalah nasi, tempe, ikan asin, sambal dan lalapan. Mereka tak pernah bosan dengan menu tersebut, “karena hidup haruslah selalu bersyukur” begitu yang selalu Emak katakan pada Koko.

Akhirnya aku bisa beli baju baru, semoga baju itu bisa aku pakai di hari ulang tahunku. Batin Koko.

**

Hari Ulang Tahun Koko

“Mak, jangan nangis..” Ucap Koko sambil mengusap air mata Emaknya.

Koko berbaring lemah pada lantai yang hanya beralaskan tikar, hanya ada mereka berdua di kamar sempit tersebut.

Koko mengeluarkan air matanya, mencoba mencium tangan wanita yang telah mengandungnya selama sembilan bulan, melahirkan dan merawatnya hingga usia yang kesepuluh ini. “Maafin Koko ya Mak?”

Emak mengangguk, tangisnya makin pecah.

“Mak, pakein Koko baju yang baru dibeli kemarin.”

Emak mengambil baju baru Koko yang telah disimpannya selama beberapa hari di lemari. Sebuah kain putih polos dengan panjang sekitar lima sampai sepuluh meter. Kain yang akan digunakan untuk membalut tubuh Koko nantinya. KAIN KAFAN.


Pergilah anakku
Pergilah dengan tenang
Bawalah senyum itu dalam perjalananmu
Agar lenyap semua rasa sakitmu
Emak tak akan lagi tangisi
Karena bahagiamu ada disana


8 Agustus 2014

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nostalgia pada Sebungkus Es Mambo

Kumpulan Fiksi Kilat (6 Kata)