Kecupan Janji Kita

13957499391302749321
Ilustrasi (muhammadrezkihr.blogspot.com)

(1)
Kusampaikan pada aksara yang masih bertengger di langit nan rupawan
Serta pelangi yang masih mendekap hangatnya pelukan hujan
Aku menanti yang dinantikan
Adakah menjemputku, seorang berkuda putih yang ku sebut sebagai pangeran?

(2)
Lelakiku, di Lauful Mahfudz ada tertera namamu
Telah dipilihkan oleh Allah kelak sebagai pendamping hidupku
Aku memimpikan memelukmu haru
Dalam derap kebahagiaan menderu-deru
Pada hari yang pastinya telah lama kita tunggu


(3)
Lelakiku, yang kelak menjadi nahkoda dalam bahtera rumah tangga
Aku tak tahu dibagian belahan bumi mana saat ini kau berada
Hanya saja hatiku selalu merasakan ada di dekatmu
Rasa yang tersimpan aku kecap bagai manisnya madu

(4)
Rindu yang menjelma tak dapat aku sangkal
Aku tunggu kau di tempat nan sakral
Mengucap janji sehidup semati
Di depan wali serta para saksi

(5)
Ukiran janji kita lekat tak dapat terukur
Indahnya bila terukir lalu
Terkecup pada bibir yang mengucap syukur
Terpampang pada mata yang tampak malu-malu
: Untuk lelakiku, calon imamku


Putri Apriani, 25 Maret 2014

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nostalgia pada Sebungkus Es Mambo

Kumpulan Fiksi Kilat (6 Kata)