Kurcaci Negeri

(1)
Siang tadi mentari mengamuk sejengkal jari
Para kurcaci, berlari kecil pada tepi rel kereta api
Tiada panas dirasa, walau tetes keringat mengucur tiada henti
Hitam legam membakar diri

(2)
Tawa bahagia, lupa jika perut belum diisi
Seakan terbiasa hidup tak selalu makan nasi
Terkadang tak jijik jika harus memungut makanan basi
Ayah Bunda pantang ajarkan mencuri
Walau melarat, yang penting tetap punya hati


(3)
Sementara diluar sana ada ratusan petinggi
Kocar-kacir menggelar orasi
Sibuk obral janji
Mungkin tanpa peduli
Jika harus menghamburkan materi
Membual kata sampai rasa mati

(4)
Ketamakan belum jua pergi
Yang jelata hanya bisa membungkam nyeri
Terisak sedih menangis iri
Derita rakyat negeri
Sampai kapan akan terus begini?

(5)
Kurcaci negeri kebanggan bangsa
Tetaplah terus kalian tertawa
Lari yang kencang kejar cita-cita
Semoga esok kalian songsong bahagia
Sumbangkan jiwa untuk Indonesia


Putri Apriani, 30 Maret 2014

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nostalgia pada Sebungkus Es Mambo

Kumpulan Fiksi Kilat (6 Kata)