Belia

-


Tegakah engkau padanya?
Ceria seketika menjadi celaka
Canda seketika menjadi sebuah duka
Harta yang begitu berharga
Kehilangan nyawa
Tiada lagi senyum bahagia


***

Buah hati, selayaknya jadi kesayangan
Bukan objek yang terus menerus menerima hantaman
Anggap saja buah hatimu adalah bayangan
Apa yang kau kerjakan, maka ia juga kan melakukan

Lantas apakah kau merasa bangga?
Bila segala amarah telah kau luapkan?
Pada buah hati yang semestinya jadi permata
Yang semestinya ada dalam buaian dan hangat pelukan

Bocah kecil nan lugu
Melunglai layu
Mengerang menahan pilu
Akibat tangan orang tuanya sendiri
Hingga takdir menyatakan cukup sampai di sini
Dan kau hanya bisa terdiam dan menyesali

Ilustrasi : Belia
25 Februari 2015


Komentar

  1. Fabina Lovers26 Februari 2015 pukul 13.30

    Sedih, jadi inget kasus anak yang terbunuh gara-gara minta ice cream. Semoga Allah mengampuni dosa orang tuanya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. poetriapriani.blogspot.com26 Februari 2015 pukul 14.44

      Ibu Fabina, belakangan ini memang makin banyak ya tindak kekerasan yang dilakukan oleh orang tuanya sendiri. Miris. Puisi ini saya buat setelah saya melihat kasus anak yang dipukuli ayahnya karena si korban berebut baju dengan kakaknya. :(

      Hapus
  2. Dy26 Februari 2015 pukul 13.42

    Judulnya kayak merek kosmetik remaja.
    Tapi emang bener banyak orang tua yang nggak nyadar kalau dulu mereka pun anak2 yang bisa jadi nuakal melebihi anak2 mereka. Harusnya niru makan. Segalak2nya makan nggak mungkin nyaplok anak sendiri. Lha ini.....ssmoga orang tanya cepet dapet hidayah dan diampuni dosanya....

    BalasHapus
    Balasan
    1. poetriapriani.blogspot.com26 Februari 2015 pukul 14.49

      Bue Dyah, ohiyaa yaa :D
      Egoisnya, ketika si anak melakukan hal yang sama dengan orang tuanya, si ortu nggak pake instropeksi dulu, malah main hantam aja, duh.. :(

      Hapus
  3. Ando AJo26 Februari 2015 pukul 15.32

    STOP Kekerasaan terhadap anak :(
    hiks... menyedihkan

    ciamik Mbak e

    BalasHapus
    Balasan
    1. poetriapriani.blogspot.com26 Februari 2015 pukul 16.11

      Om Ando, sedih..banget.. :(
      Semoga nggak ada lagi kejadian kek gini..

      Hapus
  4. Unknown26 Februari 2015 pukul 16.28

    Prihatin... :( Persoalan orangtua pun kdg2 dilupakan kepada anak :( Hmmm...

    BalasHapus
    Balasan
    1. poetriapriani.blogspot.com27 Februari 2015 pukul 11.38

      Mbak Fit, padahal dampak terhadap si anak itu lho, pasti berasa sampe dewasa :(

      Hapus
  5. PutriAndPapa26 Februari 2015 pukul 16.39

    Sedih ah! Scr prnh ngalamin :'(

    BalasHapus
  6. pical gadi26 Februari 2015 pukul 17.57

    Mudah2an para pelaku "kejahatan" terhadap anak cepat khilaf supaya diampuni dosa2nya sama Tuhan

    BalasHapus
    Balasan
    1. poetriapriani.blogspot.com27 Februari 2015 pukul 11.41

      Pak Pical, semoga nggak "menginspirasi" orangtua lainnya untuk bertindak bodoh seperti itu :(
      Aamiin..

      Hapus
  7. Ryan M.26 Februari 2015 pukul 22.19

    ...semoga kita dijauhkan dari hal-hal seperti ini...

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nostalgia pada Sebungkus Es Mambo

-
Gambar
Siapa yang masa kecilnya sering ditemani dengan es satu ini? Yup, Es mambo atau ada juga beberapa orang yang menyebutnya dengan sebutan es lilin. Bagi anak-anak di era 90-an, es mambo merupakan salah satu jajanan primadona di antara banyaknya jajanan menarik lainnya. Kala itu, es mambo banyak dijual di sekolah-sekolah. Es yang dibungkus plastik dengan ukuran panjang (serupa bentuk lilin, maka dari itu sebutan lainnya adalah es lilin) dengan aneka rasa serta warna-warni yang menggoda ini, jelas memikat hati setiap anak-anak yang melihatnya. Dulu, es mambo banyak dijual dengan rasa teh manis, kacang hijau, santan, atau susu hingga rujak buah. Es mambo yang dikenal dengan jajanan enak dan murah meriah ini pun semakin hari semakin menjamur. Varian rasa yang ditawarkan juga semakin banyak. Dulu, ketika aku SD, ibuku pernah mencoba peruntungan dengan menjual es mambo, hanya bermodal kulkas kecil, plastik, gula pasir dan pasta buah aneka rasa, es mambo laris manis dibeli setiap h
Baca Selengkapnya »

Kumpulan Fiksi Kilat (6 Kata)

-
Gambar
For sale : Baby shoes, never worn. (Ernest Hemingway) Karya di atas merupakan fiksi kilat ( flash fiction ) yang ditulis oleh Ernest Hemingway yang terdiri dari 6 kata. Sangat singkat tapi sarat makna. Fiksi kilat sendiri merupakan cerita yang pendeknya kurang dari 1.000 kata, tergantung dari fiksi kilat tersebut. Berikut adalah contoh-contoh Fiksi Kilat 6 Kata yang terbagi dalam berbagai tema.
Baca Selengkapnya »