Lelakiku Pergi…Malaikat Kecilku, Aku Menanti
Ilustrasi (pandasurya.files.wordpress.com) |
Ditulis
berdasarkan kisah nyata seseorang..
Untuk
seseorang yang namanya pernah terpatri dalam palung hatiku. Cinta kita pernah
bermuara pada satu ikatan yang bernama pernikahan. Namun pada akhirnya ranting
kesetiaan yang pernah begitu tegar tersimpan dalam jiwamu tiba-tiba patah
begitu saja. Bukan tanpa alasan ranting tersebut tiba-tiba patah. Aku yakin
sedari awal pasti ada yang mencoba mematahkannya, bahkan membakarnya, hingga
yang tersisa adalah puing-puing yang tak mampu disatukan kembali. Dan pada
kenyataannya benar, aku melihat dengan mata dan kepalaku sendiri. Aku percaya, setiap
wanita yang berada dalam posisiku, hatinya pasti akan
hancur tak karuan.
Tuhan
pernah menitipkan engkau sebagai pelengkapku, namun pada akhirnya kau harus pergi
bersama wanita pilihanmu – setelah aku. Aku bisa apa selain harus merelakanmu?
Walau satu persatu helai hati ini bagai dicabut secara terpaksa, begitu
menyakitkan, itu pasti.
Tuhan
juga pernah memberikan kita kepercayaan, seorang malaikat kecil yang tak
henti-hentinya memberikan kebahagiaan, menciptakan senyuman pada bibir kita
yang kering karena pertengkaran kecil yang seringkali terjadi. Aku malam, kau
rembulan, dan malaikat kecil kita merupakan kunang-kunang yang senantiasa
memberi
kehidupan, memberiku cahaya jika kau berhalangan hadir. Cukup saja aku harus
kehilangan rembulan, tetapi apakah aku sanggup bila harus kehilangan
kunang-kunangku juga?
Aku
mohon, percayakan dia padaku, biarkan malaikat kecilku tetap berada dalam
pelukanku, sementara kau juga telah memilih bunga yang lain bukan? Apakah itu
masih belum cukup adil bagimu? Aku sudah cukup bahagia melihatmu bersamanya,
lalu apakah aku tak boleh bahagia bersama malaikat kecilku?
24 April 2014
Komentar
Posting Komentar