Cinta dalam Bingkai : Pekat dan Jingga

13972885051872331209
Ilustrasi (zazafuadyao14.blogspot.com)

Yang terlihat, kau mengusap pungungnya, seperti sedang menghangatkannya dari suhu dingin ketika salju turun, tapi nyatanya, diam-diam kau menghunusnya dengan besi yang membara, membunuhnya perlahan tanpa harus mencabut jantungnya. Selama ini dia tak pernah tau kau ini psikopat atau bukan. Dia tidak pernah mengenalmu lebih dalam. Kau lebih banyak terdiam ketika menyapanya, berbicara dengannya. Karena memang matamu yang berbicara, bukan mulutmu. “Sungguh kau bukan laki-laki baik” ucapnya menahan perih.

***
13972887421759469199
Ilustrasi (sasyi.blogspot.com)


Yang terlihat, kau tak pernah berikan seikat mawar kepadanya, sekotak coklat dan sebuah boneka Teddy Bear faforitnya, tidak pernah. Dia tak pernah tau bahwa kau selalu berikan lebih. Padahal yang kau lakukan selama ini adalah memberinya secangkir embun di pagi hari, seikat pelangi selepas hujan pada petang hari, dan ketika malam kau memberikannya sekotak rembulan. Dia tak pernah tau itu. Dia tidak pernah mengenalmu lebih dalam. Kau lebih banyak terdiam ketika menyapanya, berbicara dengannya. Karena memang hatimu yang berbicara, bukan mulutmu. “Sungguh apakah aku layak disandingkan dengan pria berhati malaikat sepertimu?” ucapnya sambil menyeka air mata penuh keharuan.

Aku memotret dua kejadian tersebut : Pekat dan Jingga


12 April 2014

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nostalgia pada Sebungkus Es Mambo

Kumpulan Fiksi Kilat (6 Kata)