Mesin Cuci Rusak
Minggu lalu Bu Atiek kedatangan
tamu dari desanya – yang juga merupakan saudara jauhnya, namanya Painem
Andilianov, sebut saja dia Inem. Katanya sih nama belakangnya adalah nama
gabungan dari bapak dan ibunya, yaitu Andi dan Lia, sementara Nov karena dia
lahir pada bulan November.
Inem ini masih muda, cantik dan
polos, sesuatu hal yang wajar bila dia jadi kembang desa di kampungnya. Setelah
lulus dari bangku SMA, Inem sempat mencoba-coba mencari pekerjaan, namun belum
ada hasilnya. Karena alasan tersebut, Bu Atiek menyuruh Inem agar tinggal di
rumah beliau di Jakarta.
Seminggu tinggal di rumah Bu
Atiek, Inem banyak sekali membantu pekerjaan rumah, mulai dari memasak, mencuci
dan menyetrika pakaian, menyapu, mengepel, juga pekerjaan-pekerjaan rumah
tangga lainnya. Pada suatu hari, pada minggu yang cerah, Inem tengah bersiap
mencuci dua ember pakaian. Seperti biasa dia menggunakan mesin cuci untuk mencuci
dan mengeringkan pakaian-pakaian tersebut.
Beberapa menit kemudian, Bu Atiek
yang baru saja selesai menyiram tanaman, menemukan Inem sedang menangis
tersedu-sedu.
“Lho, Inem kenapa nangis?”
“Ampun Bu, jangan marah sama Inem
ya? Inem nggak sengaja?” jawab Inem sambil terisak.
“Nggak sengaja kenapa? Coba
jelasin dulu ke Ibu.”
“Inem mau tanggung jawab kok Bu,
nanti Inem kerja, terus ngumpulin uang buat ganti mesin cucinya, pokoknya Inem
beli mesin cuci yang baru.”
“Lho untuk apa beli mesin cuci
yang baru? Yang ini kan masih bagus.” Bu Atiek tambah kebingungan.
“Mesin cucinya rusak bu gara-gara
Inem.” Tangis Inem semakin kencang. “Padahal udah saya colokin, tapi kok
dipencat-pencet tombolnya tetep nggak bisa muter Bu mesin cucinya,
hukkss..hukkss..”
“Oallahhhh.. Jadi kamu nangis
karena itu?” Tanya Bu Atiek sambil menahan tawa.
“Iya Bu, lha kok Ibu malah ketawa
gitu?”
“Ya jelas saya ketawa, lha wong
listriknya aja lagi mati, gimana mesin cucinya mau nyala? Inem.. Inem..
Hehehe..”
??…………..??? *nyengir melintir*
*pingsan*
#salamhumor
Sumber Ilustrasi : Mesin Cuci Rusak
1 Desember 2014
Komentar
Posting Komentar