Teruntuk : Saudaraku di Langit Gaza
http://31.media.tumblr.com |
Deru nafas
terseok tersenggal
Rudal-rudal
membombardir, tubuh merintih terpental
Tersebut
jiwa-jiwa yang terpenggal
Terbang bersama
syahidmu pada alam kekal
Menyisakan isak
tangis yang tertinggal
Sementara tawa
tak berperasaan keluar dari sang penjagal
: Masih belum
merasa puaskah?
Karena esok
pasti kutemui jiwa yang telah mati
Tangismu
isyaratkan sembilu yang nanar pada hati
: Mengiris
perih bagai belati
Untuk saudaraku
di langit Gaza, bait-bait doa ini mengalir atas air mata dan darah yang menetes
dari ragamu. Air mataku mungkin tak mampu gantikan tangismu di sana, namun
derasnya aliran doaku, semoga mampu selamatkanmu, melalui tangan-Nya
10 Juli2014
Komentar
Posting Komentar