Melestarikan Rindu yang Mulai Punah
Begini, tempo hari kamu datang padaku dengan membawa satu kantong rindu yang terakhir. Katamu rindu sudah mulai punah, dan kamu tak mampu berbuat apa-apa.
Aku menggelengkan kepala,
tak setuju dengan perkataanmu. Sebegitu menyerahkah kamu tentang rindu-rindu
yang tersisa?
Kamu terdiam, lebih tepatnya memerhatikan caraku berbicara.
Sayang, rindu ini masih bisa diternakkan, kita perlu melestarikannya bila kamu mau, bila kamu masih menyimpan rasa cinta untukku, tentunya.
Kali ini kamu yang
menggeleng. Katamu, yang kamu berikan padaku memang kantong rindu yang
terakhir, terakhir untukku, karena kantong-kantong rindu yang berikutnya akan
kamu berikan pada yang lain, wanita selain aku.
Oh, begitu?
Baiklah, lelaki memang
bukan hanya kamu.
Sumber Ilustrasi: via textgram
good post mbak
BalasHapusTerima kasih Bapak :)
Hapus