Lagi-lagi Tentangmu
Gamang, aku mengatur napas, perlahan. Sekeping kenangan
tentangmu baru saja menusuk ingatanku.
Berlari, aku telah mencoba berlari sekuat tenaga,
membuang segera segala kenangan yang dengan begitu cepatnya berkembang biak serta
memaksa masuk ke dalam setiap pori-pori ingatan.
Jangan kembali! Aku bilang jangan pernah kembali, tapi
rupanya dia tuli, atau kenangan memang tak punya telinga? Yang dengan angkuh membiarkan
kata-kataku terbuang dengan percuma, membuat waktuku habis digergoti oleh angin.
Ah, lagi-lagi tentangmu!
Ketika hati merindu puisi
CUMA FIKSI dilarang BAPER :P
Ketika hati merindu puisi
CUMA FIKSI dilarang BAPER :P
Komentar
Posting Komentar