Mak, Aku Bunting!
Lihatlah aku!
Tubuhku langsing.
Cantik bagaikan super model asing.
Tiada mata yang berpaling.
Semua menatap, mencoba flirting.
Aku suka makanan katering.
Bukan makan beling.
Seperti si kuda lumping.
Mulut mengunyah, mata jadi juling.
**
Tetiba saja perutku mual, kepalaku pusing.
Tak berdaya, aku segera berbaring.
Tak ada yang temani, hanya bicara pada dinding.
Ambil selimut, lalu peluk guling.
Aku jadi rindu kamu, oh my darling.
Cowok manis, rambut keriting.
Hobi traveling.
Suka makan kepiting.
Ingat waktu lalu kita berdua kemping.
Menatap bintang sambil makan bebek peking.
Kau katakan cinta dengan suara nyaring.
Sematkan jari, janji kelingking.
**
“Mak, aku bunting!”
Rumahku mendadak gaduh, bising.
Bapak marah, suara melengking.
Bertanya padaku “siapa itu si pria sinting?”
Emak bertanya padaku, aku bergeming.
Bapak makin marah, panci dibanting.
Suasana genting.
Semua mendadak hening.
Tersisa suara hujan yang berdenting.
Aku tak menyangka, masalah jadi runcing.
Aku telepon my darling – Piping.
Dia datang, bapak malah lempar piring.
Tak ada pilihan selain tutup kuping.
**
Rumahku mendadak gaduh, bising.
Bapak marah, suara melengking.
Bertanya padaku “siapa itu si pria sinting?”
Emak bertanya padaku, aku bergeming.
Bapak makin marah, panci dibanting.
Suasana genting.
Semua mendadak hening.
Tersisa suara hujan yang berdenting.
Aku tak menyangka, masalah jadi runcing.
Aku telepon my darling – Piping.
Dia datang, bapak malah lempar piring.
Tak ada pilihan selain tutup kuping.
**
Tak lama
kemudian, sang tuan rumah datang melerai mereka yang tengah bertengkar. Membawa
nasi, ayam dan udang krispi, yang baunya begitu sedap – makanan faforit mereka semua.
Mereka lantas sikut kanan sikut kiri, dorong sana dorong sini, berebut makanan,
“Diam,
jangan bertengkar lagi?! Lekas makan, lalu tidur, dasar kucing!” Sang tuan
rumah mengingatkan dengan wajah agak masam.
Ling-ling
dan Piping makan dengan lahap, begitupun Bapak dan Emak mereka. Menu malam ini
memang enak sekali. Mereka lupa bila sebelumnya mereka terlibat pertengkaran
hebat. “Namanya juga kucing, hahaha..” Batin Ling-ling sambil mengunyah
makanannya.
5 Maret 2015
Eaa kuciing...
BalasHapusEaaaa Mas Ryan pertamax, udah nungguin si Nyunyu tampil yak? :D
HapusYa elahhhhh.... kirain.
BalasHapusBu Maria, kirain apa hayoo buu? :D
HapusGubrakk dengan suksesss :D
BalasHapusPak Pical, huakakakkk bangun pak! :D
HapusNyunyu miu.................
BalasHapusMputt, menyunyu :D
Hapuskucing emang bisa bikin ide mak cling ya
BalasHapusJeng Septi, huum emang tuh kucing, kucingta kamuh apa adanyah :D
HapusOalah... kucing to??? Wakakak...
BalasHapusTante Lis, iyah tan, kucing, cuma kucing, wkwkwk :P
Hapuswk wk wk bagus banget ide ama rimanya bunting ternyata kucing he he he tapi enak amat ya kucing dikasih makan udang krispy he he he
BalasHapusBu Fabina, hihihihii iyaa bu, menu faforit tuh, sebulan sekali dikasih menu udang krispi :D
Hapus