Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2016

Seporsi Tahu Gejrot Ketika Hujan Datang

Gambar
Sore itu Jakarta diguyur hujan. Semua berlarian mencari tempat berteduh. Menunggu. Belasan menit terlewati, semua kembali seperti sedia kala. Seperti penjual tahu gejrot yang kembali meracik dagangannya dengan sepenuh hati. “Ah, rupanya rezeki masih berpihak padaku,” batinnya, ketika beberapa pembeli datang mengantri.

Cinta yang Terpaksa Dikubur Hidup-hidup

Gambar
aku menyaksikkan ratusan rindu mengepakkan sayapnya mungkin mereka ingin mem bawa rinduku terbang terbang menemuimu tapi, mungkinkah? ah, semua itu hanya omong kosong! hanya sebuah khayalan yang merengek pada tuannya

Untuk Lelaki yang Berhasil Menyia-nyiakanmu

Gambar
untuk lelaki yang berhasil menyia-nyiakanmu mungkin hatinya telah hilang dirampas wanita-wanita tak punya malu yang hanya harapkan berkantong-kantong uang raganya yang mulai layu jiwanya yang merasa terbuang jalani hidupnya yang seolah jemu sementara imannya makin kian kerontang

Kalah Pesona

Gambar
Hati Bimo kini sedang berbunga-bunga. Bagaimana tidak, seminggu yang lalu status jomblonya yang sudah melekat selama bertahun-tahun akhirnya lepas juga. Rini, nasib gadis tersebut ternyata tak secantik wajah dan body nya yang aduhai. Nasibnya kurang beruntung karena ia yang akhirnya jatuh ke pelukan Bimo, yang jelas-jelas pernah menyandang status ‘jomblo karatan’. “Beb, aku bener-bener sayang sama kamu loh,” ucap Bimo pada Rini yang tengah asyik dengan gadgetnya. “Sama, Beb.” “Kok kamu datar banget sih jawabnya?” tanya Bimo heran. “Wajar lah, Beb, kan hari ini aku belom ngemall .” Bimo yang tengah asyik-asyik tiduran di sofa, secara spontan langsung berdiri dan menggandeng tangan Rini, ia bergegas mengajak Rini ke sebuah mall ternama di Jakarta. Sesampainya di sana, Bimo mempersilahkan kekasihnya itu untuk bebas mengambil barang yang Rini suka, berapapun harganya.

Lenyap

Gambar
dengar dengarkan aku baik-baik dengarkan aku saja, ya hanya aku ada daun yang merintih ketika terjatuh ada pula yang tersenyum ketika terhempas ke tanah yang kedua adalah aku aku yang berusaha tak menghujani pipiku dengan air mata aku yang telah bertekad untuk tetap kuat berdiri

Aku yang Melupa

Gambar
aku adalah tumpukan dosa yang tak terhingga seperti turunnya hujan yang tak juga ingin reda dan aku memang mahluk yang tak tahu malu mengulang dosa padahal aku begitu kecil bagi Sang Kuasa

[Nggak] Kekinian ala Aldo

Gambar
Malam itu, Aldo dan kawan-kawannya tengah berkumpul, dan terlibat dalam perbincangan yang cukup seru. “Vroh, wiken besok ngetrip lagi yok ke Lombok?” ajak Remi pada teman-temannya. “Aldo, lo harus ikut yak, nggak ada alesan,” Pandu menimpali. Aldo menggeleng. “Kali ini gue absen dulu deh.” “Kenapa?” tanya Raja. Aldo menggeleng lagi, wajahnya seperti sedang menyiapkan sebuah jawaban. “Ah, nggak asik lo vroh! Lagi mager [1] lo ya? ” ketus Andre. Kemudian Aldo menepuk bahu Pandu yang kebetulan sedang duduk di sampingnya. “Udahlah kalian aja yang pergi, lain waktu gue ikutan deh.” Aldo mengumbar senyum pada keempat temannya yang sedang kompak memasang muka masam. Dari kesemuanya, memang Aldo lah yang paling sering absen dalam kegiatan-kegiatan yang mereka lakukan. Uniknya, Aldo merupakan anak yang cukup pendiam dan tertutup, tak heran teman-temannya sering dibuat jengkel dengan tingkat ke- cool -annya yang sudah di ambang batas.

Sepotong Ayam untuk Sebuah Senyuman

Gambar
Dia pulang. Tepat pukul tujuh malam, ketika aku baru saja menyelesaikan pekerjaanku sehari-hari. Mulai dari bersih-bersih rumah, mencuci, menyetrika, juga memasak. Kebetulan hari ini aku libur bekerja, syukurlah aku jadi bisa lebih fokus mengerjakan pekerjaan rumah.

Lontong Istimewa Otong Surotong

Gambar
Sebuah tangisan akhirnya menggugah hati Otong, bagaimana tidak, tangisan itu makin lama makin keras saja. Tak peduli bahwa banyak orang tengah berkerumun. Di lapak sederhana bertuliskan “Lontong Istimewa Otong Surotong” para pembeli rela berdesakkan demi mendapatkan apa yang mereka inginkan. “Lontongnya dua puluh rebu dong, Bang.” “Bang, jangan lupa sambelnya yang banyak.” “Lontong sama tahu isi kayaknya enak nih, bungkus dah Bang, gocap ya.”

Menatap Ramadan

Gambar
Lana mengusap perutnya yang kian hari makin membuncit. Sebentar lagi bulan Ramadan tiba, dan sebentar lagi mungkin malaikat kecilnya akan terlahir ke dunia, ya ini adalah bulan kesembilan dari kehamilannya, sayang ayah dari sang bayi tersebut pergi meninggalkan Lana. Pergi karena telah memilih wanita lain. Tujuh tahun yang lalu merupakan hari bahagia Lana dan Surya, ayah dari bayi yang dikandungnya saat ini. Pernikahan indah mereka lama kelamaan menjadi terkikis karena belum hadirnya buah hati. Lana dianggap mandul, padahal hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa Lana subur, alias tidak mandul.

Menanti Takjil

Gambar
Aku menanti takjil datang Seperti aku  yang menantinya kembali pulang Membawa senyumnya yang bergelombang Setiap sore, Faisal dan emaknya berjualan takjil di depan jalan raya yang berjarak tak jauh dari rumahnya. Seringkali takjilnya habis terjual. Namun tak jarang juga meninggalkan sisa. Bila tak habis, takjil yang mereka jual pun masih bisa mereka makan sebagai menu buka puasa. Atau bisa juga diberikan kepada para tetangga. Takjil yang mereka tawarkan pun beraneka ragam, ada kolak, es buah, lontong, juga aneka gorengan.

Lupa Bawa Nyali

Gambar
Aku memegang jantungku yang sedari tadi tak tenang. Tingkahnya tak karuan, bergeser ke sana dan ke sini, belum lagi lututku yang hampir copot, sepertinya tak kuat menopang tubuhku yang gemetar sejak puluhan menit yang lalu. “Kehujanan di mana, Kak?” adikku yang sedang duduk di ruang tamu bertanya ketika melihat tubuhku basah kuyup. “Di khayangan,” jawabku asal.

[Fiksi Kuliner] Mbok "Cenil" Surti

Gambar
Putri Apriani, No.1 Aku suka sekali jajan pasar. Kuliner tradisional Indonesia yang sudah mulai jarang ditemui ini sebenarnya menyimpan banyak cerita, kalian mau dengar ceritaku? Namanya Mbok Surti. Sehari-hari Mbok Surti berjualan berbagai jenis jajan pasar, mulai dari gatot, tiwul, sawut, cenil, kue pisang, kue bugis, klepon, dan banyak lagi yang lainnya. Dari sekian banyak jajanan yang dijual, aku lebih suka dengan cenil. Makanan ini terbuat dari adonan tepung kanji yang diberi warna sesuai dengan keinginan (biasanya berwarna pink, kuning, hijau), disajikan dengan parutan kelapa dan taburan gula putih di atasnya. Tekturnya yang kenyal, warnanya yang menarik serta rasanya yang manis dan gurih membuat aku menggilai kue cenil ini.

[Fiksi Kuliner] Terselip Kenangan Antara Jubung dan Ayas

Gambar
Jenang Ayas Putri Apriani, No. 1 Lengkap sudah kebahagiaanku. Hanya berselang sekitar lima bulan perkenalan kami, aku kini resmi menyandang status baru, sebagai Nyonya Althaf. Awalnya aku hanya menginginkan pesta sederhana yang hanya dihadiri keluarga dan kerabat. Namun pihak keluarga suamiku nyatanya telah mempersiapkan semua, pesta kebun dengan dekorasi yang luar biasa cantiknya. Aku pun tak pernah mengharapkan honeymoon di sebuah penginapan mewah, pergi ke luar kota apalagi ke luar negeri, tapi nyatanya dewi fortuna sedang tak ingin jauh dariku. Dua tiket telah disiapkan suamiku menuju ke timur Pulau Jawa, rupanya ada pekerjaan di sana jadilah kami sekaligus menikmatinya sebagai bulan madu. "Za, pokoknya kamu nggak perlu tahu kita akan pergi ke mana, ini surprise untuk kamu." ucap suamiku seraya meletakkan telunjuknya pada hidungku. Aku tersenyum manja sambil mencubit pipinya "Ih, kamu bikin aku penasaran aja sih, Mas?"

Ali

Gambar
“Oh, udah SD? Kok badannya kecil sih?” “Oh, saya kira anak Ibu masih usia empat tahun.” “Ali, pendeeeekkkk, Ali pendeeeeekkkk.” “Makanya minum susu dong biar cepet tinggi.” “Ih, udah SD kok masih ngompol sih?” Begitu lagi, lagi dan lagi . Gerutu Lastri. Ali, anak keduanya sebenarnya sudah berusia tujuh tahun, sudah hampir naik ke kelas dua sekolah dasar. Tubuh Ali yang mungil, dan hobinya yang masih mengompol membuat banyak orang menganggap Ali belum pantas masuk ke taman kanak-kanak.

The Art of Liora (2)

Gambar
Karya Kolaborasi : Putri Apriani dan Septiyaning [ Cerita sebelumnya ] Sore senja di sudut Jogja Terucap doa kau tau isi hati ini Dan bila itu tak terungkap Tetap kunikmati, rasa jatuh cinta sendiri Tak mampu kuungkap segalanya Izinkan kurenungkan Segala rasa Biarkan kata hati bicara Dan bila kita tercipta Untuk bersama Biarkan kata hati yang tunjukkan Mungkin nanti akan kusesali Hari ini aku diam dan tak lakukan Tak mampu kuungkap segalanya Izinkan kurenungkan Segala rasa Biarkan kata hati bicara Dan bila kita tercipta Untuk bersama Biarkan kata hati yang tunjukkan Sebuah lagu yang dinyanyikan oleh Nadya Fatira berjudul ‘Kata Hati’ mengalun indah dari mp3 player milik Ratna. Tumpukan berkas-berkas di meja kerjanya harus ia selesaikan malam ini juga. Besok pagi semua berkas yang telah ia kerjakan akan digunakannya sebagai bahan presentasi di hadapan para klien. Yah, setahun sudah ia bekerja di perusahaan otomotif yang pernah i