Postingan

Nostalgia pada Sebungkus Es Mambo

Gambar
Siapa yang masa kecilnya sering ditemani dengan es satu ini? Yup, Es mambo atau ada juga beberapa orang yang menyebutnya dengan sebutan es lilin. Bagi anak-anak di era 90-an, es mambo merupakan salah satu jajanan primadona di antara banyaknya jajanan menarik lainnya. Kala itu, es mambo banyak dijual di sekolah-sekolah. Es yang dibungkus plastik dengan ukuran panjang (serupa bentuk lilin, maka dari itu sebutan lainnya adalah es lilin) dengan aneka rasa serta warna-warni yang menggoda ini, jelas memikat hati setiap anak-anak yang melihatnya. Dulu, es mambo banyak dijual dengan rasa teh manis, kacang hijau, santan, atau susu hingga rujak buah. Es mambo yang dikenal dengan jajanan enak dan murah meriah ini pun semakin hari semakin menjamur. Varian rasa yang ditawarkan juga semakin banyak. Dulu, ketika aku SD, ibuku pernah mencoba peruntungan dengan menjual es mambo, hanya bermodal kulkas kecil, plastik, gula pasir dan pasta buah aneka rasa, es mambo laris manis dibeli setiap h

Kue Tampah, Si Cantik yang Tak Lekang oleh Waktu

Gambar
www.thetexaspromisemovie.org Kue Tampah. Mungkin masih ada yang asing mendengar namanya? Kue tampah adalah kumpulan dari kue jajan pasar yang ditata rapi di atas tampah. Kue-kue yang disajikan dalam kue tampah ini biasanya berupa kue basah, dengan rupa dan warna-warni yang cantik serta ditata sedemikian rapi. Tak heran bila kue tampah sering dijadikan sebagai pelengkap pada acara syukuran, pengajian, arisan, tumpengan, coffe break pada acara kantor, hingga sebagai hantaran pada acara lamaran atau pernikahan. Ukuran kue pada kue tampah biasanya lebih kecil dari ukuran kue pada umumnya. Kue-kue yang sering menghiasi kue tampah antara lain: kue lumpur, dadar gulung, risol, sosis solo, kroket, kue talam, kue ku,  kue lapis,  kue apem kukus, kue putu ayu, klepon, semar mendem, nagasari, onde-onde, arem-arem dan lainnya. Kue Tampah, Simbol Keberagaman Dilansir dari  www.carmelbandb.com  kue tampah merupakan bentuk simbolik dari rasa bersyukur kita kepada Sang Pencipta. Sel

Yuk, Kenal Lebih Dekat Dengan Empat Jenis Rempah Yang Dikatakan Dapat Sembuhkan Corona!

Gambar
Indonesia dikenal sebagai negara yang kaya akan rempahnya. Maka tak heran dalam kesehariannya, masyarakat Indonesia pun sangat akrab dengan berbagai macam rempah yang biasa digunakan sebagai bumbu masakan ataupun juga bisa diminum sebagai jamu, yang saat ini lebih dikenal dengan sebutan obat herbal . Dari sekian banyak jenis rempah, ada empat rempah sebut saja jahe, temulawak, kunyit, dan sereh. Keempat rempah ini dikatakan dapat membasmi virus corona. Benarkah? Sebelum kita telisik lebih dalam, mari mengenal lebih dekat keempat rempah tersebut. Jahe Jahe dikenal dengan manfaatnya yaitu menghangatkan tubuh. Segelas air jahe ditambah susu kental manis begitu banyak diburu, karena rasanya yang nikmat dan jadi penghangat tubuh di kala hujan. Padahal manfaat jahe tak hanya itu, ada manfaat jahe lainnya seperti mengatasi masalah pencernaan, mengurangi rasa sakit, membantu proses detoksifikasi, mencegah pertumbuhan sel kanker, dan juga sebagai obat anti radang. Temulawak

[FF 200 Kata] Desa Kerdil

Gambar
Desa Kerdil. Satu kali berbuat dosa, tinggi badanmu akan bertambah 1 cm. Sesuai dengan sebutannya, Desa Kerdil berisi orang-orang yang bertubuh kerdil. Namun kerdil tak menjadikan pikiran mereka juga kerdil, justru sebaliknya, mereka menjunjung tinggi nilai-nilai kebaikan. Berbeda lagi dengan desa sebelah, yaitu Desa Impian. Tinggi adalah definisi cantik di desa tersebut. Padahal cantik di mata Tuhan bukanlah perkara fisik, melainkan hati. Hanya saja itu semua telah membutakan hati mereka. Banyak wanita-wanita dari Desa Impian yang datang ke Desa Kerdil hanya untuk menggoda dan merebut para pria-pria di sana, bahkan yang telah beristri sekalipun. Maka tak heran, kegundahan hati para wanita di Desa Kerdil membuat kericuhan yang kemudian berakibat fatal. Kini mereka justru berlomba-lomba berbuat dosa. Ada yang mencuri pakaian di toko, ada yang menghina kaum sesamanya, ada yang menelantarkan anak-anaknya, bahkan yang teramat menyedihkan, mereka rela saling membunuh, demi

[Puisi] Secangkir Kopi Buatanku

Gambar
Secangkir kopi buatanku, kau biarkan dingin tak bergairah. Sedingin itu pulakah perasaanmu?  Sementara luka memaksa malam mengundang sunyi.  Dulu, bibirmu jadi saksi, secangkir kopi yang selalu menemani.  Namun kini tak lagi. Secangkir kopi kau biarkan diam, menunggu takdirnya terbuang sia-sia. Seperti pula aku yang kau biarkan membisu ketika langkahmu semakin menjauh. ** Suatu hari di bulan November 2018 -   @poetri_apriani

[Cerpen] Robusta Terakhir

Gambar
You can’t buy happiness, but you can buy coffee. And that’s pretty close . “Ini untukmu, robusta favoritmu,” aku menyodorkan beberapa kemasan kopi robusta favoritmu. Aku baru saja pulang dari Temanggung setelah beberapa hari ada pekerjaan dan menginap di sana. Temanggung memang dikenal sebagai salah satu produsen kopi terbesar di Jawa Tengah. Dan robustanya terkenal dengan aroma yang lebih harum dibandingkan dengan robusta yang berasal dari daerah lainnya, cita rasa kopi ini tak akan ditemukan pada cita rasa kopi di daerah lainnya. “Ini favorit kitaaaaa!” ucapmu setengah berteriak. Kamu mulai bergegas ke pantry, mengambil dua buah cangkir kemudian meracik robusta tersebut untuk kita. “Secangkir robusta untukku, dan secangkir lagi untukmu,” kamu meletakkan secangkir kopi itu persis di depanku. “Oh iya, secangkir kopi yang ini telah aku tambahkan dengan beberapa sendok cinta,” lanjutmu. “Jadi secangkir kopi yang akan aku minum terdiri dari 50% robusta asli, dan 50

[Cerpen] Rokok Membunuhmu

Gambar
Peringatan! Rokok membunuhmu. Bungkus pertama aku baik-baik saja. Bungkus kedua aku masih hidup. Bungkus ketiga aku belum juga mati. Bungkus keempat aku mulai terluka. Bungkus kelima, jika luka berlanjut hubungi Tuhan. Barry merintih menahan perih. Puntung-puntung rokok tergeletak di samping tubuh mungilnya. Bulan depan usianya menginjak angka delapan. Entah sudah berapa banyak puntung rokok yang melukai tubuhnya. Lelaki bertubuh kekar itu terus menerus menempelkan puntung demi puntung rokok ke tubuh Barry. "Ampun Om, sakit Om." "Ngapain aja lo seharian cuma dapet uang segini, hah?!!" Barry masih berusaha keras menghubungi Tuhan. "Tuhan, aku ingin bertemu dengan-Mu, aku benci puntung rokok-rokok ini, bisakah Kau panggil aku sekarang?" Tuhan tak menjawab. Bungkus keenam air matanya mengalir makin deras. Bungkus ketujuh napasnya masih tersisa. Bungkus kedelapan puntung-puntung rokok itu berhasil mengantarkannya bertemu dengan Tuhan.