Kalah Pesona



Hati Bimo kini sedang berbunga-bunga. Bagaimana tidak, seminggu yang lalu status jomblonya yang sudah melekat selama bertahun-tahun akhirnya lepas juga. Rini, nasib gadis tersebut ternyata tak secantik wajah dan bodynya yang aduhai. Nasibnya kurang beruntung karena ia yang akhirnya jatuh ke pelukan Bimo, yang jelas-jelas pernah menyandang status ‘jomblo karatan’.

“Beb, aku bener-bener sayang sama kamu loh,” ucap Bimo pada Rini yang tengah asyik dengan gadgetnya.

“Sama, Beb.”

“Kok kamu datar banget sih jawabnya?” tanya Bimo heran.

“Wajar lah, Beb, kan hari ini aku belom ngemall.”

Bimo yang tengah asyik-asyik tiduran di sofa, secara spontan langsung berdiri dan menggandeng tangan Rini, ia bergegas mengajak Rini ke sebuah mall ternama di Jakarta. Sesampainya di sana, Bimo mempersilahkan kekasihnya itu untuk bebas mengambil barang yang Rini suka, berapapun harganya.

“Kamu mau pilih yang mana, Beb? Ambil aja sesuka hati kamu,” ucap Bimo tanpa ragu.

Wajah Rini langsung cerah ceria ketika mendengar kata-kata tersebut keluar dari mulut Bimo. “Yang bener, Beb?”

“Iya,” angguk Bimo sambil memegang dompetnya yang penuh dengan kartu kredit. “Tinggal gesek aja, Beb. Apa sih yang nggak buat kamu?” lanjut Bimo bangga.

Tak perlu waktu yang lama, belasan pasang baju kini sudah berpindah tempat ke dalam beberapa kantong yang kemudian dibawa oleh Bimo. Sementara mata Rini masih asyik melihat ke kanan dan ke kiri, berharap ada barang yang kemudian ia sukai dan Bimo bersedia membayarkannya lagi.

“Beb, aku laper,” aku Rini sambil mengelus perutnya yang super rata.

“Tenang Beb, bokapku kan kaya tujuh turunan. Kamu mau ngajak makan orang sekampung? Bisa, tenang, pasti aku bayarin semuanya.”

Rini tersenyum bahagia, sambil mencubit pipi Bimo. “Makasih ya Beb, kamu baik banget sih.”

**
Sudah dua minggu Rini tak ada kabar. Sms, whatsaap, bbm, telepon, facebook, twitter, instagram, path, semuanya tak aktif. Bimo gundah, ia takut terjadi apa-apa dengan Rini. Yang lebih ditakutkan lagi adalah, kembalinya status ‘jomblo karatan’ yang pernah ia sandang, iya bahkan itu lebih menyeramkan dari Valak di film The Conjuring 2.

Dari balik jendela, samar Bimo melihat papanya yang baru saja pulang dari luar kota, datang dengan seorang perempuan yang berjalan di sampingnya.

“Siapa lagi tuh cewek yang digandeng sama bokap gue?” Bimo bertanya-tanya.

Suara langkah kaki mereka semakin mendekat, yang kemudian dipertegas dengan suara papanya. “Bimo, coba liat siapa yang Papa bawa? Kenalin nih, Mama baru kamu.”

Perempuan yang usianya tak jauh dan wajahnya juga tak asing lagi bagi Bimo itu mengulurkan tangannya, dan menyapa Bimo dengan penuh sumringah. “Hai Bimo, mulai sekarang aku jadi Mama baru kamu ya.”

“Maaf ya Nak, kayaknya Rini lebih cocok jadi istri Papa deh dibanding jadi pacar kamu,” ucap papa Bimo menjelaskan.

Bibir Bimo kaku, pandangannya berubah gelap seketika. Hening.



@poetri_apriani

Sumber ilustrasi gambar



Terinspirasi dari sini

meme comic indonesia

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nostalgia pada Sebungkus Es Mambo

Kumpulan Fiksi Kilat (6 Kata)

Sepatu Jebol