Wanita Pemikul Asa

ada tangan lembut namun perkasa
menggenggam erat, tersimpan segala asa
ketika mentari belum tiba
dia telah terjaga
mengayuh impian, berharap jadi nyata
dialah wanita pemecah batu
perih dan lelah semua jadi satu
bergumul dengan waktu
tak pernah pentaskan sendu
hanya membiarkan kisah terus melagu
lalu, masihkah pantas diri ini beralibi
bila di luar sana masih begitu banyak kartini
dengan sejuta kisah penuh elegi
hatinya bagai pelangi
pancarkan indah harum surgawi
maka bila boleh aku menyebutnya
bukan lagi sebagai wanita pemecah batu
namun dialah kartini sejati
Nginspiratif...
BalasHapusTante Lis, maturnuwun.. ;)
Hapusinspiratif mba,
BalasHapusMbak Fidia, makasih ya ;)
Hapusinspiratif.. olala
BalasHapusMas Ari, makasih olalaaa.. :)
Hapus