Berkenalan dengan Kuliner “Aneh” Khas Temanggung

Sekitar sebulan yang lalu, saya berkesempatan berkunjung ke Temanggung, Jawa Tengah
untuk menghadiri sebuah acara. Kabupaten
yang terletak di antara lereng gunung Sumbing
dan Sindoro ini berbatasan dengan Kabupaten Kendal di bagian utara, Kabupaten
Semarang di bagian timur, Kabupaten Magelang di bagian selatan, serta Kabupaten
Wonosobo di bagian barat.
Temanggung dikenal sebagai daerah penghasil
kopi dan tembakau rajangan untuk bahan baku rokok kretek. Kabupaten Temanggung menyumbang
40% lebih produk kopi di Jawa Tengah. Tembakau Temanggung dikenal sebagai
tembakau lauk dalam pembuatan rokok kretek. Tanaman tembakau banyak
dibudidayakan di kawasan lereng Gunung Sumbing, Sindoro, dan Perahu. Luasan
tanaman tembakau rata-rata 14.000 hektare dan masa panen tembakau antara bulan
Juli-September.
Kembali
lagi ke cerita awal, beruntung saya tak perlu repot mencari penginapan dan lain
sebagainya, karena ada Kompasianer (Mbokde
Idamoerid Darmanto) yang berbaik hati membantu segala keperluan yang saya
butuhkan, mulai dari antar jemput, menyediakan penginapan include dengan sarapan, makan siang, makan malam, dan semuanya
GRATIS! (Hhmm, next time bisa jadi usaha travel dan
penginapan nih, hihihii).
Hari
pertama, di pagi hari yang cerah (secerah
hati saya tentunya, hehe) saya diajak
sarapan soto bening Pak Jumali yang terletak di depan kantor Bupati Temanggung.
Soto ini agak berbeda dengan soto lainnya, karena selain menikmati sepiring
nasi dan soto ayam, kami juga disuguhkan satu piring lauk, yang antara lain
terdiri dari bacem ati, tempe tahu, dan perkedel krikil yang diberikan kecap.
Rasanya sotonya enak, segar, ditambah dengan lauk yang gurih membuat rasa makin
lengkap, namun menurut saya porsinya agak kurang banyak, entah memang porsinya yang sedikit atau memang saya yang sedang
kelaparan pada saat itu hehe.
[Soto Bening Pak Jumali – Dok. Putri Apriani]
[Bacem Ati, Tempe, Tahu, Perkedel Krikil – Dok.
Putri Apriani]
Hari
kedua rupanya jadi wisata kuliner dadakan bagi kami. Saya diajak ke sebuah
pasar yang menurut saya lebih mirip dengan gang senggol. Pasar tersebut adalah Pasar Entho Lama, yang merupakan pasar jajanan tradisonal, lokasinya tidak jauh dari pertigaan Galeh
Parakan ke arah barat dan mulai ramai mulai pukul 06.30-11.00 WIB terutama hari
Minggu, banyak orang yang berwisata kuliner di
sini.
Tempatnya memang agak sempit, tapi
di sana banyak sekali penjual yang menjajakan berbagai macam jenis makanan atau
kue (jajanan pasar/tradisional) yang membuat saya ingin mencoba satu-persatu. Makanya
tak heran banyak pengunjung dari luar Temanggung yang datang sekadar ingin
mencicipi berbagai jenis kuliner di sini.
Keadaan
pasar
[Memasuki Pasar - Dok. Putri Apriani]
[Aneka Jajan Pasar - Dok. Idamoerid Darmanto]
Rasa
penasaran saya semakin memuncak, ketika semakin banyak makanan dan kue yang
saya lihat. Hingga akhirnya saya memutuskan untuk membeli beberapa jenis
makanan tersebut. Berikut rangkumannya.
Sego
Gono
Sego
Gono adalah nasi yang dicampur dengan sayuran kol, buncis dan daun lembayung yang diiris tipis, parutan
kelapa, ikan teri, tempe dan kadang-kadang juga ditambah kentang, jeroan iso
dll.
[Sego Gono - Dok. Idamoerid Darmanto]
Lento
Lento
terbuat dari singkong yang di tumbuk halus diberikan campuran tepung dan juga kedelai, kemudian digoreng. Lento memiliki beberapa macam jenis
tergantung dari jenis bahan dasar kacangnya, seperti lento kacang hijau yang
terbuat dari bahan dasar kacang hijau, lento singkong terbuat dari bahan
singkong dan kacang tolo, dan lento kedelai yang terbuat dari bahan dasar
kedelai.
[Lento - Dok. Idamoerid Darmanto]
Perkedel Kimpul
Terbuat dari kimpul (talas) yang direbus
kemudian dihaluskan dengan cara ditumbuk, dicampur dengan bumbu halus (bawang
merah, bawang putih, merica dan pala) kemudian digoreng hingga kecoklatan.
[Perkedel Kimpul - Dok. Idamoerid Darmanto]
Tempong
Tempong adalah tempe semangit yang diberi bumbu pedas (cabe, kencur, kemangi) kemudian digoreng menggunakan terigu.
[Tempong - Dok. Idamoerid Darmanto]
Entho Cothot
Makanan ini terbuat dari singkong yang
dikupas lalu direbus hingga matang dan lunak,
kemudian di tumbuk, biasanya dengan alu hingga agak lembut., kemudian dikepal atau dibuat bulatan-bulatan
sebesar kepalan tangan. Dalam perkembangannya
ada beberapa variasi, yaitu entho cothot
yang digoreng dan didalamnya diberi gula, dan ada juga entho yang
diberi warna coklat, ditambah gula aren.
[Entho Cothot - Dok.
Idamoerid Darmanto]
Bubur Saren
Bubur yang satu ini terbuat dari tepung ketan
dicampur dengan gula jawa dan rempah seperti jahe, kayu manis dan cengkeh.
Kemudian disiram dengan kuah santan dan dibungkus menggunakan daun pisang.
[Bubur Saren - Dok. Idamoerid Darmanto]
Tiwul
Tiwul adalah makanan pokok yang berasal dari
tepung gaplek diberikan air, diaduk hingga berbentuk butiran seperti pasir, kemudian
dipanaskan menggunakan dandang dan dicampurkan dengan gula merah. Rasanya
manis, terasa lebih enak bila ditaburkan parutan kelapa. Kandungan
kalori tiwul lebih rendah daripada beras
namun cukup memenuhi sebagai bahan makanan pengganti beras. Tiwul dipercaya
mencegah penyakit maag, perut keroncongan, dan lain sebagainya. Tiwul pernah
digunakan untuk makanan pokok sebagian penduduk Indonesia pada masa penjajahan
Jepang.
[Tiwul -
Dok. Idamoerid Darmanto]
Jali
Jali
adalah sejenis ketan yang berwarna putih, lengket, tetapi bulirnya lebih besar.
Rasanya gurih, pas sekali dicicipi dengan parutan kelapa yang dimasak dengan
gula merah.
[Jali - Dok. Idamoerid Darmanto]
Sepulang
dari pasar, kami sempat berjalan-jalan (muter-muter cari tiket Temanggung –
Depok), hingga kemudian mampir untuk makan siang di salah satu tempat makan
yang menyediakan menu utama yaitu Kupat Tahu Magelang. Rasanya membuat
ketagihan, porsinya besar, saya yang hanya pesan setengah porsi sudah cukup
merasa kekenyangan.
[Kupat Tahu Magelang – Dok. Idamoerid Darmanto]
Di
meja, sudah tersedia satu piring makanan yang terbungkus daun. Awalnya saya
pikir makanan tersebut adalah otak-otak ikan yang biasa disediakan di
kebanyakan tempat makan di Jakarta, biasanya disajikan dengan bumbu atau sambal
kacang. Dan ternyata ini bukan otak-otak pemirsa, melainkan Kipo, yaitu kue
bakar berbentuk lonjong pipih dengan bahan dasar tepung yang berisi adonan gula
jawa dan kelapa, dibungkus daun pisang.
[Kipo – Dok. Idamoerid Darmanto]
Bajingan
Ups, maaf, saya tidak sedang berbicara kasar
lho, tapi memang begitulah namanya. Bajingan merupakan singkong yang dipotong
kecil-kecil kemudian direbus dengan gula merah dan santan.
[Bajingan – Dok. Putri Apriani]
Temanggung sendiri sebenarnya mempunyai
banyak kuliner yang khas dengan nama yang unik. Nama-nama ini diangkat dari
nama daerah, cara pengolahan, dan bahkan ada yang namanya sangat menjijikkan yang sebenarnya tidak pantas
untuk nama makanan, seperti ketan gudig (ketan penuh koreng), ndas borok
(kepala borokan/busuk), bol jaran (anus kuda), balung kluwuk (tulang kucing
yang busuk), unthuk cacing (rumah cacing) dan sebagainya. Akan tetapi kita
perlu menghormatinya karena itu semua sudah turun-temurun dan menjadi ciri khas
kuliner di Temanggung. Nah bagi anda yang ingin ke Temanggung, selamat mencoba
kuliner “aneh” khas Temanggung ya? :D
Pertama kali dipublikasikan di Kompasiana
Sumber
Gambar : Temanggung Bersenyum
Sumber
Referensi :
Wikipedia
Salah buka blog, jam segini kok baca tulisan tentang makanan :)
BalasHapusMbak, itu yang atas ada typo nggak? Itu bener "sebulan"? Bukan 2-3 hari yang lalu :D
Mas Ryan, sabar ya mas, lagi diuji kadar keimanannya, hihihii..
HapusHuakakakkkk, nggak typo mas, keliatan banget yak males bikin artikelnya :D
Artikel unik & bikin lapar. Alinea terakhir kok bikin mules bcnya ya haha.. Titip salam u/ Mba Ida ya Mba?
BalasHapus(C)
Pak Chris, aneh ya pak namanya? Tapi rasanya uenak kok, unik di lidah, hhehe :D
HapusSiyap pak, nanti salamnya saya sampein..
Padahal ada yang nyebut kotoran unggas, piaraan dan lain-lain sebagai 'tempong' :D
BalasHapusPak Agung, waini..saya malah baru tau pak :D
BalasHapussego gononya mantep tuh kayaknya sis, mampir di web kita juga ya sablon gelas plastik di bali
BalasHapusSiipp, sudah mampir ke TKP ya, terima kasih :)
BalasHapusmantap nih, cara perkasa pria
BalasHapus