Madu



“Sayang, apa kamu akan suka bila aku berikan madu?”

“Pasti, Sayang.” Lani tersenyum, tangannya masih sibuk melarutkan gula dalam secangkir teh hangat yang akan disajikan untuk suaminya.

“Benarkah?” Suaminya bertanya lagi.


“Madu punya begitu banyak manfaat. Meningkatkan daya ingat, meningkatkan stamina, mencegah kanker, penyakit jantung, menghilangkan luka. Itu hanya sebagian saja dari begitu banyak manfaatnya yang lain.”

Suaminya mengangguk-angguk, matanya menerawang ke penjuru ruangan, seperti sedang mencari sesuatu.

“Cari apa, Sayang?” Tanya Lani penasaran.

“Aku pergi sebentar, sepertinya kamu butuh madu.”

“Stok maduku masih cukup.”

“Bukan madu yang itu, tapi madu yang ini,” kata sang suam sambil menunjukkan foto seorang wanita. “Dia selingkuhanku.”

“!@#@$*&!!XYZ!@”


*



Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nostalgia pada Sebungkus Es Mambo

Sepatu Jebol