Getuk Khas Klaten, Bukan Sembarang Getuk
Getuk
memang identik dengan masyarakat Jawa, contoh getuk yang populer dan masih banyak
ditemui di pasar tradisional adalah Getuk Lindri, disajikan dengan parutan
kelapa yang membuat makanan manis berbahan dasar singkong ini menjadi lebih
nikmat dan gurih.
Selain
itu, getuk juga bisa bertransformasi dengan bentuk yang berbeda, sesuai dengan
daerah asalnya. Bila di Banyumas getuk disajikan dengan cara digoreng atau
selanjutnya disebut dengan Getuk Goreng, Magelang terkenal dengan Getuk Trio yang
terdiri dari tiga warna dan berbahan dasar ubi, Klaten pun punya getuk khasnya
sendiri. Getuk Kurung (disebut Getuk Kurung karena berasal dari Desa Kurung Kecamatan Ceper, Klaten), atau dikenal dengan merk Getuk Yoko ini memang lain
dari pada yang lain. Mulai dari bentuk, rasa, hingga tekstur, getuk ini berbeda
dari getuk-getuk lainnya.
Getuk
khas Klaten memiliki bentuk yang unik, ada yang berbentuk kotak dengan
garis-garis lengkung di pinggirnya, ada juga yang berbentuk lonjong kecil
(getuk gulung) yang di dalamnya terdapat selai nanas. Getuk satu ini juga
memiliki tekstur yang sangat lembut dan rasanya yang sangat manis, ditambah
lagi dengan taburan kelapa yang dicampur dengan gula halus. Manisnya maksimal,
apalagi kalo makannya sambil ngeliatin kamu, duh diabetes aku, Mas!
Getuk
Yoko bukanlah makanan baru bagi masyarakat Ceper, getuk ini bahkan sudah dirintis
sejak tahun 1976, hingga kini masih bertahan dan dikelola oleh keluarga. Kualitas
rasa, letak yang strategis dan harga yang bersahabat, membuat Getuk Yoko
kebanjiran order. Hanya 10rb/kotak, anda sudah mendapatkan getuk aneka rasa. Buka mulai pukul 08.00 dan terletak di Jalan Karangwuni-Pedan,
sekitar tiga kilometer barat pertigaan Karangwuni Jalan Yogya-Solo, membuat
para pelancong mampir dan menikmati Getuk Yoko, tak jarang dari mereka juga
membawanya sebagai oleh-oleh.
Sumber
Refrensi :
1. www.solopos.com
2.
nyelo.blogspot.co.id
Komentar
Posting Komentar