Arnold Leopard
Sepertinya aku
jatuh cinta. Lelaki misterius itu selalu membuatku candu. Awalnya aku hanya melewati
sebuah rumah megah bercat merah. Aku sendiri tak tahu apa yang sedang dia
lakukan saat itu.
Hari-hari
berikutnya, aku melakukan hal yang sama, melewati rumah yang sepertinya lebih
cocok bila disebut dengan bangunan tua. Lelaki itu lagi. Selalu dengan posisi
yang hampir sama, duduk di bangku besar dengan secangkir minuman, atau duduk
dengan sebuah buku di genggamannya.
“Maaf……”
Tanganku seakan lancang membuka pintu tanpa permisi terlebih dahulu. Dia tak
berkutik, hanya menoleh sedikit tanpa mengatakan apa-apa. “Maaf, aku lancang,
aku hanya ingin tahu…... Ah, kau tinggal sendiri?” Lanjutku memecah keheningan.
Lagi, tak
ada jawaban. Dasar aneh! Batinku. Aku
mulai kesal dibuatnya, tanpa pikir panjang, aku beranjak pergi meninggalkan
rumah tersebut.
“Tunggu.”
Lelaki tadi memanggilku. “Arnold.” Ucapnya sambil mengulurkan tangan.
Akupun
mengulurkan tangan tanpa ragu. “Lisa.”
Lalu
pembicaraan kami pun berlanjut. Aku rasa, aku benar-benar jatuh cinta pada
Arnold, ya cinta pada pandangan pertama.
***
”Arnold?”
“Iya,
Arnold, dia tinggal di rumah megah bercat merah itu.” Aku berusaha menjelaskan
kepada Sania yang sejak tadi tampak kebingungan dengan ceritaku. Letak rumah
Arnold memang tak jauh dari kampusku, hanya berkisar antara 200-300 meter.
“Serius?”
Aku
menangguk cepat.
“Kamu belum
tau ceritanya?”
“Tentang
apa?”
“Rumah itu,
sudah lama dibiarkan kosong, karena memang tak ada satu pun orang yang bisa
tinggal di rumah tersebut.”
“Mengapa?”
“Karena
dianggap terlalu angker.”
“Lalu
Arnold? Aku sering berkunjung ke sana, dan selama ini tak ada hal-hal aneh,
semua baik-baik saja.”
“Rumah itu
pernah jadi tempat pembuangan mayat korban pembunuhan. Hanya saja aku lupa. Sebentar,
akan aku cari tahu.” Sania lalu mengeluarkan ponselnya, ia mencoba cari tahu
dengan bantuan ‘mesin pencari google’.
“Arnold Leopard! Dia seorang penulis, dibunuh sekitar tiga puluh tahun yang
lalu dan dibuang di rumah tersebut.”
“Jadi selama
ini aku?”
Semuanya
mendadak gelap.
Sumber Ilustrasi : Desol
Seremnya dapet. Salam hangat ya.
BalasHapusBaru pertama kali nulis horor, malah sayanya sendiri yang ketakutan, hahaaa :D
Hapus