Menggenggam Hina
bau!
kotor!
menjijikan!
hei, tunggu dulu!
siapa yang kau caci?
bukankah semua manusia sama?
sama derajatnya di hadapan Tuhan?
berkacalah barang sejenak
tubuh mungilnya mampu mengangkat beban
beban yang kau pun tak sanggup mengangkatnya
tangannya tak ragu menggenggam hina
sampah terserak yang kau sebut hina itu adalah makanan sehari-harinya
beban yang kau pun tak sanggup mengangkatnya
tangannya tak ragu menggenggam hina
sampah terserak yang kau sebut hina itu adalah makanan sehari-harinya
cercaan barangkali sudah tak asing dalam hidupnya
namun ia tak ingin berpangku tangan
apalagi mengharap belas kasihan
karena baginya hidup adalah perjuangan
Ilustrasi : dokumentasi pribadi
perempuan tangguh
berpakaian lusuh
walau peluh membanjiri tubuh
walau kisah hidupnya telah tertulis sedemikian keruh
walau kisah hidupnya telah tertulis sedemikian keruh
tak sedikitpun dari bibirnya keluarkan keluh
melalui wudhu wajah keriputmu terbasuh
tak lupa mengukir doa di kala subuh
tak lupa mengukir doa di kala subuh
Ilustrasi : dokumentasi pribadi
Komentar
Posting Komentar