Sudut Kekelaman Rasa


Wajahmu kian lenyap dari pandangan
Namun ada sisa-sisa asa yang masih tersimpan
Bahkan semua masih terlukis jelas
Bukan dengan sengaja aku menyimpannya
Tetapi karena asa ini pernah begitu kuat dalam genggaman
Pernah dengan lihai mencabik seluruh keangkuhan
Pernah dengan anggun mempersilahkan aku masuk ke dalam ruang hatimu

Kini..
Ketika pagi datang, aku mulai terbiasa meminum secangkir teh tak beraroma
Secangkir teh yang bukan lagi aromamu
Ketika senja menghampiri, aku paksakan untuk meminum beberapa pil
Kutelan, agar semua rasa sakit ku menghilang
Rasa sakit yang ku derita karenamu
Pahit memang, tapi tak sepahit ujung kisah kita
Yang berakhir pada sudut kekelaman rasa


Putri Apriani, 12 Februari 2014

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nostalgia pada Sebungkus Es Mambo

Makarizo Solusi Cara Merawat Rambut Rusak Secara Alami

[FF 200 Kata] Desa Kerdil