Sepenggal Cerita Tentang Ibu

http://henrycolchado.com/wp-content/uploads/2008/09/mother-child-08-painting-close-up.jpg

Ibu, ingatkah kau ketika dulu kau menimangku? Terbangun tengah malam ketika tangisanku memecah keheningan saat kau tertidur pulas. Ibu, ingatkah ketika dulu kau mengantarkanku ke Taman Kanak-kanak? Mengayuh sepeda di jalan yang licin, setelah hujan menyapa tanah yang sudah kering kerontang.

Ingatkah? Sebelum ke sekolah, kau tak lupa menguncir rabut ku yang panjang dan tipis, aku selalu meminta untuk dikepang, itu kan bu yang selalu aku suka? Ibu ingatkah? Betapa sulitnya dulu ketika kau menyuruh ku makan, aku tidak suka nasi ya bu? Aku hanya suka mie instant, tak terbayang betapa kerepotannya dirimu pada saat itu. Belum lagi aku yang sering menangis, entah itu di rumah, di sekolah ataupun di tempat lain, aku ini anak yang cengeng ya bu?

Ketika aku remaja, aku mulai sok tahu dengan selalu membantah apa yang kau katakan bu, aku tidak mendengarnya terlebih dahulu, padahal tak ada maksud buruk sedikitpun, itu semua demi kebaikanku kan bu?

Bu, bahkan ketika aku dewasa, aku tak mampu berbuat banyak. Membahagiakanmu, membanggakanmu, semua itu belum juga kulakukan bu. Pun ketika kau harus berjuang melawan sakitmu, aku bisa apa? Aku hanya diam, tak bisa kurangi rasa sakit itu juga membuatmu merasa tenang saja tak bisa. Walau kau tersenyum, aku tahu senyum itu terukir dalam tangisanmu.

Bu, tak terasa ya? Sudah setahun kita tidak bertemu, sekarang kita berbeda tempat ya bu? Ibu pasti bahagia di sana, tanpa rasa sakit yang dulu pernah ibu derita, tapi kita masih bisa bertemu kan bu? Aku masih bisa melihat senyummu, kita masih bisa berpelukan, tertawa bersama, bersenda gurau, yaaaahhh..walaupun hanya dalam mimpi, tapi untuk saat ini itu cukup untuk memberi ku semangat.

Bu, saat ini aku tak mampu berbuat apapun kecuali mendoakanmu..

Ditanggal ini, setahun yang lalu tepatnya pukul 06.05 engkau menghembuskan nafas terakhirmu, di hadapan kami, suami, anak-anakmu, menantu, dan cucu-cucumu.


Putri Apriani, 21 November 2013

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nostalgia pada Sebungkus Es Mambo

Makarizo Solusi Cara Merawat Rambut Rusak Secara Alami

[FF 200 Kata] Desa Kerdil